Sumsel.co – Festival Sriwijaya ke-33 resmi dimulai dengan penuh kemeriahan pada Jumat malam (16/5/2025), bertempat di Pelataran Menpora Sumatera Selatan. Pembukaan festival budaya tahunan ini turut dihadiri oleh Bupati Musi Banyuasin H. M. Toha dan Ketua TP PKK Hj. Patimah Toha, sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya dan pariwisata daerah.
Mengusung tema “The Glory of Sriwijaya”, festival ini menjadi wadah perayaan kejayaan peradaban Sriwijaya dan sekaligus momentum untuk menyatukan keberagaman budaya yang dimiliki oleh Provinsi Sumatera Selatan. Agenda ini juga menjadi bagian dari kalender event nasional.
Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru secara resmi membuka acara ini dan menyampaikan apresiasi atas keberlanjutan pelaksanaan Festival Sriwijaya selama lebih dari tiga dekade. Ia berharap kegiatan ini dapat memicu keterlibatan lebih aktif dari generasi muda dalam menjaga dan memahami warisan budaya lokal.
Sementara itu, Reza Fahlevi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyampaikan bahwa festival ini memberi kontribusi besar bagi perkembangan sektor pariwisata dan industri kreatif di daerah.
“Festival ini berfungsi sebagai katalisator untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujarnya. Ia juga menyoroti bagaimana kegiatan ini memberikan dampak positif pada pelestarian seni, pengembangan UMKM, dan promosi destinasi wisata lokal.
Bupati Muba H. M. Toha menegaskan pentingnya peran festival sebagai ruang edukasi dan refleksi terhadap identitas bangsa.
“Festival Sriwijaya bukan hanya hiburan, tetapi juga ruang penting untuk merawat identitas budaya bangsa,” ujarnya. Ia mengajak generasi muda untuk terus mencintai budaya lokal, termasuk budaya khas Musi Banyuasin. “Budayamu adalah jati dirimu,” tegasnya.
Festival tahun ini menampilkan beragam pertunjukan seni dari seluruh kabupaten dan kota di Sumsel, mulai dari parade budaya, musik tradisional, hingga pameran UMKM yang menunjukkan kekayaan kreativitas masyarakat.