Sumsel.co - Tari Gending Sriwijaya merupakan salah satu warisan budaya tak benda yang lahir dari bumi Palembang, Sumatera Selatan. Sejarah Tari Gending Sriwijaya erat kaitannya dengan kebesaran Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 hingga abad ke-13.
Kerajaan Sriwijaya dikenal sebagai pusat perdagangan dan penyebaran agama Buddha di Asia Tenggara. Dari kejayaan inilah lahir berbagai seni budaya, termasuk tarian yang digunakan untuk menyambut tamu kerajaan dan para utusan asing. Tari Gending Sriwijaya awalnya difungsikan sebagai tari penyambutan, menampilkan keramahan sekaligus memperlihatkan keagungan budaya Palembang.
Hingga kini, Tari Gending Sriwijaya tetap dipertahankan sebagai ikon budaya Sumatera Selatan. Tarian ini kerap ditampilkan dalam acara resmi kenegaraan, festival budaya, hingga penyambutan tamu kehormatan di tingkat nasional maupun internasional.
Keunikan Tari Gending Sriwijaya
Keunikan Tari Gending Sriwijaya tidak hanya terletak pada gerakannya, tetapi juga pada kostum, musik pengiring, dan filosofi di balik setiap detailnya.
1. Gerakan yang Anggun dan Bermakna
Gerakan dalam Tari Gending Sriwijaya didominasi oleh kelembutan tangan, kelenturan tubuh, dan langkah yang penuh keanggunan. Setiap gerakan melambangkan penghormatan, keindahan, dan kebijaksanaan yang menjadi ciri khas masyarakat Palembang.
2. Kostum Penuh Kemegahan
Para penari menggunakan busana tradisional Palembang dengan dominasi warna emas dan merah. Salah satu ciri khasnya adalah penggunaan Aesan Gede, pakaian adat yang menggambarkan kemewahan kerajaan Sriwijaya. Mahkota yang dipakai penari melambangkan kebesaran, sedangkan kain songket menonjolkan keindahan tenun tradisional khas Palembang.
3. Iringan Musik dan Syair
Tari Gending Sriwijaya diiringi oleh syair lagu “Gending Sriwijaya” yang penuh makna filosofis. Syair tersebut menggambarkan kebesaran Sriwijaya sebagai kerajaan maritim dan simbol kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan. Alunan musik gamelan menambah kesakralan dan keindahan tarian ini.
4. Filosofi dan Nilai Budaya
Lebih dari sekadar seni pertunjukan, Tari Gending Sriwijaya sarat dengan nilai budaya. Tarian ini mengajarkan tentang sikap ramah, penghormatan terhadap tamu, serta kebanggaan akan warisan leluhur. Inilah yang membuatnya tetap relevan hingga kini.
Fungsi dan Peran Tari Gending Sriwijaya dalam Masyarakat
Selain sebagai pertunjukan seni, Tari Gending Sriwijaya memiliki fungsi sosial dan budaya yang penting. Di antaranya:
- Penyambutan Tamu Kehormatan: Sejak dahulu hingga kini, tarian ini menjadi simbol keramahan masyarakat Palembang dalam menyambut tamu istimewa.
- Identitas Budaya: Tari Gending Sriwijaya menjadi representasi budaya Sumatera Selatan yang diakui secara nasional.
- Pelestarian Tradisi: Dengan terus ditampilkan di berbagai acara, tarian ini menjadi sarana pelestarian budaya bagi generasi muda.
- Promosi Pariwisata: Keindahan Tari Gending Sriwijaya mampu menarik perhatian wisatawan mancanegara, sekaligus memperkenalkan budaya Indonesia di mata dunia.
Mengapa Tari Gending Sriwijaya Penting untuk Dilestarikan?
Dalam era modernisasi, banyak budaya tradisional yang mulai tergerus oleh perkembangan zaman. Oleh karena itu, Tari Gending Sriwijaya memiliki peran penting sebagai penjaga identitas bangsa. Melestarikannya berarti menjaga warisan leluhur, memperkuat rasa cinta tanah air, serta menumbuhkan kebanggaan terhadap budaya lokal.
Pelestarian bisa dilakukan melalui pendidikan seni di sekolah, festival budaya, hingga promosi digital agar lebih mudah dikenal oleh generasi muda dan masyarakat internasional.
Kesimpulan
Tari Gending Sriwijaya bukan sekadar tarian tradisional, melainkan simbol kebesaran sejarah dan keanggunan budaya Sumatera Selatan. Sejarah Tari Gending Sriwijaya menunjukkan betapa pentingnya warisan leluhur bagi identitas bangsa, sementara keunikan Tari Gending Sriwijaya menjadikannya daya tarik budaya yang mendunia.
Dengan melestarikan tarian ini, kita turut menjaga nilai-nilai luhur sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke kancah global.
Mari kita bersama-sama melestarikan Tari Gending Sriwijaya dengan mengenalnya lebih dekat, menghadiri pertunjukannya, dan memperkenalkan keindahan budaya ini kepada dunia. Karena menjaga budaya berarti menjaga jati diri bangsa.