Kepala Desa Cahaya Bumi Korban Pengeroyokan oleh Sembilan Anggota TNI (Sumber: Istimewa)

Hukum

Dari Niat Baik Jadi Petaka: Fakta Lengkap Pengeroyokan Kades Cahaya Bumi oleh Oknum TNI

Jumat 24 Okt 2025, 10:11 WIB

Sumsel.co - Insiden pengeroyokan terhadap Kepala Desa Cahaya Bumi, Komarudin, di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mengguncang publik. Sembilan anggota TNI dari Brigif 8/Garuda Cakti diduga terlibat dalam aksi kekerasan tersebut yang terjadi di area perkebunan sawit milik PT Buluh Cawang Plantation, Selasa (21/10/2025).

Kepala Penerangan Kodam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Marlius, menyampaikan permintaan maaf resmi kepada korban dan masyarakat.

“Kami menyampaikan permohonan maaf atas tindakan tidak terpuji yang dilakukan oleh sembilan oknum prajurit Brigif 8 Garuda Cakti. Mereka sudah diamankan dan akan diproses sesuai hukum militer,” tegas Marlius.

Ia memastikan tindakan tersebut tidak mewakili institusi TNI.

“Kami menjunjung tinggi hukum dan akan memberikan sanksi tegas bagi siapa pun yang melanggar,” tambahnya.

Kasus ini bermula ketika Komarudin menerima kabar bahwa seorang warganya diamankan oleh pihak keamanan perusahaan perkebunan sawit. Berniat membantu, ia bersama kakaknya, Zaenal Abidin, mendatangi lokasi untuk meminta klarifikasi.

Namun, kedatangan baik-baik itu justru berujung tragedi.

“Saya datang baik-baik, memperkenalkan diri sebagai kepala desa. Tapi tiba-tiba mereka mukul saya. Saya bahkan tidak tahu salah saya apa,” ujar Komarudin lirih saat dirawat di RSUD Kayuagung.

Zaenal Abidin, yang ikut mendampingi adiknya, juga menjadi korban pemukulan.

“Kami tidak sempat bicara banyak. Baru kenalan, langsung dipukul. Kakak saya yang coba melerai malah ikut diseret dan dipukuli,” ungkap Zaenal dengan wajah lebam.

Menurut saksi mata, sejumlah prajurit berseragam loreng langsung menyerang tanpa alasan jelas. Salah satu pelaku bahkan sempat menarik Zaenal ke dalam mobil sebelum warga dan petugas perusahaan melerai. Keduanya kemudian dilarikan ke rumah sakit dengan luka memar di wajah dan tubuh.

Rekaman video dan foto korban yang beredar di media sosial memicu gelombang simpati. Warga OKI dan warganet ramai-ramai menuntut keadilan atas kasus ini.

Tokoh masyarakat Lempuing, Herman, turut mengecam aksi kekerasan tersebut.

“Kepala desa adalah perpanjangan tangan pemerintah di tingkat bawah. Kalau niat menolong warga saja bisa berujung dikeroyok, masyarakat akan kehilangan rasa aman,” ujarnya.

Sementara itu, warga Desa Cahaya Bumi masih diliputi trauma dan berharap Komarudin segera pulih.

“Pak Kades orang baik, sering bantu warga. Kami semua berharap beliau dapat keadilan,” kata Marlina, warga setempat.

Publik kini menanti langkah tegas Kodam II/Sriwijaya agar kasus ini tidak berhenti di permintaan maaf semata. Di balik luka fisik yang diderita Komarudin, ada luka sosial yang membekas di tengah masyarakat kecil ketika niat baik dibalas dengan kekerasan.

Tags:
PengeroyokanTNISumsel

puji

Reporter

puji

Editor