Ilustrasi TBC (Sumber: Shutterstok)

News

23.420 Kasus TBC Terungkap di Sumsel Sepanjang 2024, Palembang Paling Tinggi

Sabtu 14 Jun 2025, 12:00 WIB

Sumsel.co – Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan mencatat 23.420 kasus Tuberkulosis (TBC) terdeteksi selama 2024. Angka itu baru sekitar 62 persen dari total perkiraan 37.946 kasus di wilayah Sumsel.

Rinciannya, 23.056 kasus tergolong TBC Sensitif Obat (TBC SO), sedangkan 364 kasus masuk kategori TBC Resistensi Obat (TBC RO).

“Kemiskinan juga menjadi faktor besar penyebaran TBC. Stres, gizi buruk, dan lingkungan yang tidak sehat memperbesar risiko penularan,” kata Marsal Husnan, Kepala Seksi P2PM Dinkes Sumsel, Jumat (13/6/2025)

Mengapa TBC Berbeda dari COVID‑19?

TBC menular melalui percikan udara saat penderita batuk atau bersin, namun memiliki masa inkubasi jauh lebih lama dibanding COVID‑19. Gejalanya kerap baru muncul bertahun‑tahun kemudian, terutama pada individu dengan daya tahan tubuh lemah akibat malnutrisi atau penyakit penyerta.

Distribusi Kasus TBC di Sumsel (data 2024, diperbarui 17 Maret 2025)

Kabupaten/Kota

Total Kasus

TBC SO

TBC RO

Palembang

6.798

6.374

424

Banyuasin

2.055

1.935

120

OKI

1.988

1.883

105

Musi Rawas

1.654

1.525

129

Ogan Ilir

1.515

1.406

109

Muara Enim

1.310

1.294

16

OKU Timur

1.223

1.195

28

Musi Banyuasin

1.145

1.095

50

Lahat

1.047

1.010

37

Lubuk Linggau

929

899

30

OKU

857

823

34

Prabumulih

777

764

13

Muratara

774

728

46

OKU Selatan

649

607

42

Empat Lawang

493

483

10

Pagar Alam

383

341

42

PALI

348

328

20

Upaya Pengendalian

Dinkes Sumsel menekankan pentingnya deteksi dini, pengobatan tuntas, serta perbaikan faktor sosial‑ekonomi untuk menurunkan laju penularan. Marsal Husnan menyebut kemiskinan, stres, dan gizi buruk masih menjadi hambatan besar dalam memerangi TBC di provinsi ini.

Pemerintah daerah juga mengingatkan masyarakat untuk segera memeriksakan diri jika mengalami batuk dua minggu atau lebih, demam meriang, keringat malam, dan penurunan berat badan, agar penanganan bisa dilakukan sedini mungkin.

Tags:
DinkesCovid 19TBC

Arief

Reporter

Arief

Editor