Sumsel.co - Kisah pilu datang dari dunia perantauan. Seorang pemuda asal Lubuklinggau, Sumatera Selatan, bernama Randika Alzatria Syahputra (28), ditemukan meninggal dunia di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada Jumat (17/10/2025).
Ia diduga meninggal akibat kelaparan setelah kehabisan uang dan tak memiliki ongkos untuk kembali ke kampung halamannya.
Peristiwa ini menjadi viral di media sosial setelah unggahan tentang Randika beredar luas, memperlihatkan surat terakhir yang ia tulis sebelum meninggal dunia. Dalam surat tersebut, Randika meminta agar jasadnya dibawa ke rumah ayah dan neneknya di Palembang, Sumatera Selatan.
Pergi ke Jawa Dibantu Dinas Sosial
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Lubuklinggau, Hasan Andria UY, membenarkan bahwa Randika pernah ditangani pihaknya pada 2023.
Kala itu, pemuda tersebut datang ke Polres Lubuklinggau dan meminta agar dirinya ditangkap karena merasa bersalah mencuri sepeda motor. Namun setelah dicek, tidak ada laporan kehilangan yang sesuai dengan pengakuannya.
“Dulu tahun 2023 pernah dibawa ke sini oleh Polres Lubuklinggau karena terlantar,” ujar Hasan, Jumat (31/10/2025).
“Dia minta diteruskan ke Jawa untuk mencari keluarganya. Setelah itu kami tidak tahu lagi kabarnya,” tambahnya.
Randika kemudian difasilitasi keberangkatannya ke Pulau Jawa oleh Dinsos, lantaran ia mengaku ingin mencari keluarga. Sejak saat itu, pihak Dinsos tidak lagi mendapat kabar mengenai keberadaannya.
Surat Terakhir Sebelum Meninggal
Dalam surat terakhirnya, Randika menulis alamat keluarganya di Jalan Kaliauni/Lorong Gembira, Kelurahan Demang Lebar Daun, Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang.
Surat tersebut juga mengungkap bahwa ia berasal dari keluarga broken home, dengan ayah yang telah meninggal dunia dan ibu yang kini tinggal di Bogor, Jawa Barat, setelah menikah lagi.
Ketua RT 33 Kelurahan Demang Lebar Daun, Yulita Kartika Sari, membenarkan alamat yang tertulis dalam surat itu.
“Jujur saya tidak kenal sama dia (Randika), tapi memang pamannya yang tinggal di sini,” ujar Yulita.
“Rumah itu memang ditempati keluarganya, tapi RT-nya sudah berubah karena pemekaran.”
Yulita juga membantah kabar yang menyebut Randika meninggal di teras rumah warga.
Menurut informasi dari kepolisian, Randika ditemukan tak bernyawa di sebuah masjid di wilayah Cilacap.
Tidak Ada Tanda Kekerasan
Berdasarkan keterangan polisi yang disampaikan kepada pihak keluarga, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau bekas obat-obatan di tubuh Randika.
“Termasuk bekas obat-obatan juga tidak ditemukan. Jadi saya juga berharap masyarakat bijak dan jangan menyebarkan spekulasi yang tidak-tidak,” tegas Yulita.
Keluarga akhirnya memutuskan untuk memakamkan Randika di Bogor, tempat ibunya kini tinggal, karena pertimbangan jarak dan biaya pemulangan jenazah ke Palembang.
“Mungkin karena keterbatasan ongkos dan jarak, jadi diputuskan dia dimakamkan di Bogor. Lagian itu kan tempat ibunya,” kata Yulita.
Jejak Hidup Randika di Lubuklinggau
Warga Kelurahan Bandung Kiri, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, membenarkan bahwa Randika pernah tinggal di daerah tersebut. Namun rumah keluarganya telah dijual setelah ayahnya meninggal dunia.
Sebelum merantau, Randika diketahui sering berpindah tempat dan hidup dalam kondisi ekonomi sulit.