Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (Sumber: Youtube/Dedi Mulyadi Channel)

News

Anaknya Terjerat Narkoba, Guru SD Asal OKI Rela Tempuh 15 Jam ke Jabar Minta Masukkan ke Barak Militer

Jumat 30 Mei 2025, 20:39 WIB

Sumsel.co – Niat tulus orang tua untuk menyelamatkan masa depan anaknya kembali menggugah perhatian publik. Sepasang suami istri asal Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, rela menempuh perjalanan darat sejauh ratusan kilometer menuju Jawa Barat demi satu harapan memasukkan anak mereka ke barak militer.

Pasangan tersebut adalah BH dan istrinya yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar di Kayu Agung. Keduanya mendatangi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi demi menyelamatkan anak laki-laki mereka, pelajar kelas 10 SMK jurusan teknik perbengkelan, dari jeratan narkoba.

"Kenapa kamu ini," tanya Dedi Mulyadi, dilansir dari kanal YouTube-nya, Kang Dedi Mulyadi Channel, Kamis (29/5/2025).

Dalam percakapan terbuka, remaja tersebut mengaku telah menggunakan narkoba jenis sabu sejak kelas satu SMK. Ia menjelaskan bahwa kebiasaan itu muncul karena pengaruh lingkungan pergaulan.

"Udah sering (pakai)?," tanya Dedi.

"Udah pak dari kelas satu (SMK)," jawabnya.

Dana untuk membeli sabu berasal dari uang saku Rp25 ribu, ditambah kebohongan kecil kepada orang tuanya dengan dalih untuk keperluan tugas sekolah.

"Dikasih 25 ribu, tapi bohongin orang tua," ujar sang anak.

"Untuk tugas sekolah, dapat tambahan duit 50 ribu," sambungnya.

Sekali menggunakan, dia menghabiskan dana hingga Rp100 ribu untuk 1,5 gram sabu.

Saat ditanya soal perasaannya setelah satu minggu tidak menggunakan narkoba, jawabannya cukup menenangkan:

"Lebih tenang," ucapnya singkat.

Meski demikian, ia mengaku masih sulit lepas dari pengaruh lingkungan. Dedi kemudian menawarkan solusi konkret.

"Gak mau balik, mau tinggal di sini aja tak masukkan ke barak, setuju?” tanya Dedi.

“Setuju, saya ingin sembuh,” jawab sang anak.

Mendengar tekad itu, Dedi meminta orang tua anak tersebut membuat surat pernyataan. Ia menegaskan bahwa bila anak tersebut kabur atau melanggar aturan selama pelatihan, tanggung jawab ada pada keluarga.

"Nanti kabur dari barak nanti hilang, nanti buat surat pernyataan kalau kamu kabur dari sana menjadi tanggung jawab kamu sendiri sama orang tuamu, jangan salahin saya," tegas Dedi.

BH, sang ayah, menyatakan kesiapannya.

“Kami datang ke sini dengan penuh kesadaran. Kami titipkan anak kami secara sukarela,” ujar BH.

Dedi Mulyadi mengaku prihatin, apalagi mengetahui ibu sang anak adalah guru dan kakaknya seorang anggota TNI.

"Kakak kamu malah tentara dan ASN, kamu kok malah narkoba gimana ini?" tanya Dedi heran.

Ia menegaskan bahwa apa yang ia lakukan merupakan bagian dari tanggung jawab moral dan perintah negara.

"Saya menjalankan tugas juga dari presiden untuk menjaga anak-anak Indonesia dari korban narkoba," pungkas Dedi Mulyadi.

Tags:
Barak MiliterOgan Komering IlirDedi Mulyadi

Arief

Reporter

Arief

Editor