Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuasin, Erwin Ibrahim (Sumber: Istimewa)

News

Heboh Isu Beras Plastik di Banyuasin, Sekda: Ternyata Vitamin

Selasa 16 Sep 2025, 14:20 WIB

Sumsel.co - Pemerintah Kabupaten Banyuasin bergerak cepat menanggapi laporan terkait dugaan beras yang mengandung bahan sintetis. Melalui Tim Pangan Kabupaten Banyuasin, penelusuran dilakukan ke sejumlah minimarket yang diketahui menjual produk tersebut.

Tim ini terdiri dari unsur Diskoperindag, Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, Satpol PP, DPMPTSP, hingga Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura. Langkah tersebut ditempuh untuk memastikan keamanan pangan di wilayah Banyuasin.

Sekda Banyuasin, Erwin Ibrahim, menyampaikan bahwa hasil pemantauan di enam minimarket menunjukkan produk beras terkait sudah ditarik dari rak penjualan. Namun, tim tetap mengamankan dua karung beras untuk dijadikan sampel penelitian lebih lanjut.

"Kalau plastik, pasti tidak larut," ujar Erwin yang juga ketua tim pangan Banyuasin dalam keterangan resminya, Senin (15/9/2025).

Menurutnya, butiran putih yang dikhawatirkan warga bukanlah plastik, melainkan vitamin. Hal itu diperkuat hasil koordinasi awal dengan BPOM yang menyatakan beras tersebut merupakan beras fortifikasi dengan izin edar resmi.

"Kami sudah berkoordinasi dengan BPOM dan dari hasil pengecekan sementara, butiran yang diduga plastik itu ternyata merupakan vitamin. BPOM menyebut ada dua jenis vitamin dalam bentuk butiran yang dicampur ke dalam beras merek Cap Anak Raja," jelas Erwin.

Kasus serupa sebelumnya pernah muncul di Tangerang dan sempat menimbulkan keresahan masyarakat, sebelum kemudian dijelaskan bahwa butiran tersebut aman dan ditujukan untuk kelompok konsumen tertentu, seperti ibu hamil dan anak-anak.

Beras Cap Anak Raja Pulen Khusus diketahui mengandung sekitar 1% kernel fortifikasi, yakni butiran khusus berisi vitamin dan mineral. Bentuknya memang berbeda dari beras biasa, yakni lebih pipih, berwarna putih susu atau gading, dan bertekstur padat.

"Ini dapat menimbulkan kesalahpahaman jika tidak diketahui sebelumnya," tambahnya.

BPOM juga telah menegaskan bahwa produk tersebut bukan beras palsu maupun oplosan, melainkan bagian dari program peningkatan gizi masyarakat.

"Dari sampel yang kami ambil baik dari masyarakat maupun dari gerai minimarket, semuanya tetap akan kami kirim ke BPOM untuk diuji laboratorium. Hasil uji tersebut akan menjadi pegangan untuk memastikan kandungan vitaminnya serta menjawab keraguan masyarakat," lanjut Erwin.

Pihak minimarket tempat produk dijual pun telah memberikan klarifikasi melalui akun resminya, menegaskan bahwa beras tersebut legal dan sesuai regulasi.

Meskipun pengetesan awal menunjukkan tidak ada unsur plastik, Tim Pangan Banyuasin memastikan hasil laboratorium resmi BPOM akan menjadi rujukan akhir.

"Masyarakat diimbau tidak panik dan menunggu hasil resmi yang akan segera diumumkan dalam waktu dekat," tukas Erwin.

Tags:
plastikberasBanyuasin

Arief

Reporter

Arief

Editor