Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto (Sumber: Istimewa)

News

Harga Pangan Naik, Inflasi Sumsel September 2025 Lebih Tinggi dari Agustus

Jumat 03 Okt 2025, 10:35 WIB

Sumsel.co - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan melaporkan bahwa pada September 2025 provinsi ini mencatat inflasi bulanan (month-to-month/mtm) sebesar 0,27 persen. Kenaikan harga tersebut terutama dipicu oleh sejumlah komoditas, mulai dari cabai merah hingga daging ayam ras.

Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto di Palembang, Rabu (1/10), menyampaikan bahwa angka inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Pada Agustus 2025, Sumsel justru mengalami deflasi sebesar 0,04 persen. Meski begitu, laju inflasi Sumsel masih sejalan dengan angka nasional yang berada di level 0,21 persen secara mtm.

“Masih ada PR Oktober, November, Desember. Harapannya pemda dan instansi terkait agar konsentrasi untuk menjaga laju inflasi, sehingga capaiannya sesuai target plus minus satu 2,5 persen,” ujarnya.

Wahyu menuturkan, komoditas yang paling berpengaruh terhadap inflasi September 2025 di Sumsel antara lain cabai merah, emas perhiasan, daging ayam ras, sigaret kretek, serta ayam hidup. Faktor cuaca ekstrem disebut sebagai salah satu penyebab, karena menimbulkan gangguan dari sisi produksi maupun distribusi bahan pangan.

“Dari komoditas itu jika berdasarkan kelompoknya, dorongan inflasi terbesar berasal dari kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,14 persen dan perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,14 persen,” katanya.

Adapun kelompok pengeluaran yang justru mengalami penurunan harga, di antaranya pakaian dan alas kaki dengan deflasi 0,19 persen, perlengkapan rumah tangga 0,09 persen, serta rekreasi, olahraga dan budaya 0,03 persen.

Berdasarkan wilayah pantauan, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Muara Enim dengan 0,35 persen, disusul Kota Palembang 0,30 persen, dan Lubuk Linggau 0,27 persen.

“Untuk inflasi terendah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang tercatat 0,03 persen,” ungkap Wahyu.

Tags:
harga panganinflasiBPS

Arief

Reporter

Arief

Editor