Shuniyya Ruhama (Sumber: Istimewa)

News

Profil Shuniyya Ruhama, Transgender Lulusan UGM yang Viral Usai Berceramah Agama

Sabtu 31 Mei 2025, 18:56 WIB

Sumsel.co – Sosok Shuniyya Ruhama tengah ramai diperbincangkan publik usai video dirinya memberikan ceramah keagamaan tersebar luas di media sosial. Penampilannya yang menyerupai ustazah, serta latar belakangnya sebagai transgender, memicu beragam reaksi dari masyarakat.

Shuniyya dikenal sebagai warga asal Kendal, Jawa Tengah, dan memiliki latar belakang sebagai pengusaha batik. Ia merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM), tepatnya dari Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, dengan predikat cumlaude dan IPK 3,56. Skripsinya berjudul Keanekaragaman Ekspresi Busana Waria.

Aktivitas dakwah yang dilakukan Shuniyya menuai pro dan kontra. Beberapa kalangan menyampaikan dukungan, namun tak sedikit pula yang mempertanyakan legitimasi dan kapasitasnya dalam menyampaikan ceramah agama.

"Wooyylah, tobat kalau berilmu jadi ustad bukan ustadzah kan ente laki."

"Kalau bener dia waria yg ga waras justru jama'ah nya yg mau jadi pengikutnya dia."

"Astaghfirullah akhir zaman beneran ini mah udah sesat sesat."

"Semoga kembali ke kodratnya ya kak, bukan menghakimi tapi saling mengingatkan."

"Gue udah kehabisan kata-kata.. Cuma mau banyak2 mohon ampun sm Allah SWT."

Video ceramah yang menghadirkan jamaah laki-laki maupun perempuan tersebut langsung menjadi sorotan. Banyak yang merespons kritis atas keterlibatan Shuniyya sebagai penceramah, terlebih dengan latar belakangnya sebagai transgender.

Sempat Dikaitkan dengan NU, Shuniyya Klarifikasi Statusnya

Pada tahun 2020, Shuniyya sempat dikabarkan dekat dengan organisasi Nahdlatul Ulama (NU) dan bahkan disebut-sebut dipromosikan sebagai pendakwah. Namun, informasi tersebut kemudian diklarifikasi sebagai tidak benar.

Meski begitu, ia dikenal sebagai simpatisan NU dan beberapa kali hadir dalam acara Fatayat NU serta mengaku sebagai santri NU.

"Kami berdua akrab, namun waktu itu aku belum memberi tahu kalau aku seorang transeksual. Karena saat itu aku nggak pernah menyadarinya. Yang aku rasakan hanyalah fisikku laki-laki tapi jiwaku perempuan," tulis Shuniyya dalam buku biografinya.

Shuniyya pernah menuliskan kisah hidupnya dalam buku “Jangan Lepas Jilbabku! Catatan Harian Seorang Waria” yang diterbitkan oleh Galang Press pada Mei 2005.

Dalam buku itu, ia menggambarkan dinamika kehidupan sebagai seorang transgender dan pencarian jati diri yang ia alami sejak muda.

Aktif di Dunia Batik dan Komunitas Sosial

Selain dikenal sebagai penceramah, Shuniyya juga merupakan pengrajin batik. Ia menggunakan metode canting elektrik dalam proses membatik dan telah menjual karyanya ke pasar internasional, termasuk ke Amerika Serikat, Rusia, Afrika, hingga Ceko.

Melalui akun Instagram pribadinya, @shuniyya_ruhama, yang kini sudah tidak aktif sejak 2023, ia sempat rutin membagikan aktivitas syiar agama, edukasi budaya batik, hingga partisipasinya dalam komunitas Gusdurian Kendal.

Viralnya Ceramah Shuniyya Picu Diskusi Publik

Fenomena ini memunculkan diskusi yang lebih luas di masyarakat, terutama mengenai siapa yang layak menjadi penceramah agama di era digital. Banyak pihak mengimbau masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih figur panutan, terutama ketika informasi menyebar begitu cepat melalui media sosial.

Kontroversi ini juga menjadi refleksi atas kompleksitas identitas keagamaan dan gender di tengah masyarakat yang majemuk, serta pentingnya literasi digital dan keagamaan yang bijak.

Tags:
Shuniyya RuhamaPenceramahWaria

Arief

Reporter

Arief

Editor