OJK Sumsel Siapkan Perluasan Pembiayaan Industri Kelapa Mulai 2026

Senin 15 Des 2025, 11:21 WIB
Ilustrasi Pohon Kelapa (Sumber: Pixabay)

Ilustrasi Pohon Kelapa (Sumber: Pixabay)

Sumsel.co – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatra Selatan menyiapkan langkah perluasan akses pembiayaan bagi industri kelapa mulai 2026. Kebijakan ini diarahkan untuk mengoptimalkan potensi kelapa sebagai komoditas unggulan daerah melalui penguatan ekosistem usaha dari hulu hingga hilir.

Kepala OJK Provinsi Sumsel Arifin Susanto menyampaikan bahwa kelapa memiliki ragam produk turunan dengan nilai ekonomi tinggi. Mulai dari air dan daging kelapa, minyak kelapa, hingga batok yang bisa diolah menjadi briket, termasuk crude coconut oil (CCO) yang berpeluang dikembangkan sebagai bahan bakar pesawat atau bioavtur.

“Semua bagian kelapa punya manfaat besar dan Sumsel memiliki lahan yang cukup luas,” ujarnya saat diwawancarai, dikutip Jumat (12/12/2025).

Meski memiliki potensi besar, Arifin menilai pengembangan komoditas kelapa di Sumsel masih belum maksimal. Hal ini disebabkan pengelolaan perkebunan yang masih dilakukan secara tradisional, ditambah dominasi tanaman kelapa yang sudah berusia tua.

Menurutnya, pengalaman Sumsel dalam membangun ekosistem kopi dapat menjadi contoh dalam pengembangan industri kelapa. Dengan pendekatan serupa, pembiayaan dapat diarahkan untuk mendukung seluruh rantai usaha, mulai dari petani hingga pelaku ekspor.

“Kopi saat ini ekosistemnya sudah terbentuk dan pembiayaannya mencapai sekitar Rp386 miliar. Keberhasilan itu akan kita terapkan pada komoditas lain, dalam hal ini kelapa,” jelasnya.

OJK Sumsel, lanjut Arifin, berencana memperluas akses pembiayaan bagi petani, pengepul, penyedia jasa transportasi, hingga eksportir. Skema pembiayaan akan disesuaikan dengan kebutuhan pelaku usaha dan tahapan pengembangan industri.

“Bisa melalui KUR (kredit usaha rakyat). Jika berkembang, akan diarahkan ke pembiayaan menengah, termasuk dukungan untuk alat dan mesin pertanian [alsintan],” katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumsel Regina Ariyanti mengungkapkan, luas perkebunan kelapa di Sumsel saat ini mencapai 68.154 hektare. Sentra utama berada di Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin, dan Ogan Komering Ilir.

“Dengan total luasan itu produktivitas kelapa dalam bentuk kopra di Sumsel sebesar 1.162,79 kilogram per hektare per tahun,” ujarnya.

Regina menilai potensi tersebut perlu didukung melalui penguatan pembiayaan di seluruh ekosistem kelapa, termasuk mendorong hilirisasi ke berbagai produk bernilai tambah. Ia mencontohkan keberhasilan pendanaan pada sektor sawit rakyat yang mampu meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga keberlanjutan usaha.

Reporter
puji
Editor

Berita Terkait

News Update