Sumsel.co - Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Sumatera Selatan resmi menghadirkan aplikasi Go Ekspor sebagai sarana digital untuk membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menembus pasar ekspor. Peluncuran aplikasi tersebut dirangkaikan dengan pelepasan ekspor minyak kelapa mentah (crude coconut oil/CNO) dan sejumlah komoditas unggulan daerah di Pelabuhan Boom Baru Palembang, Senin (15/12/2025).
Kegiatan itu dihadiri Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru bersama Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat M Panggabean. Aplikasi Go Ekspor diharapkan menjadi solusi percepatan dan kemudahan proses ekspor bagi pelaku usaha daerah agar mampu bersaing di pasar global.
Kepala BKHIT Sumsel Sri Endah Ekandari menjelaskan, pengembangan aplikasi Go Ekspor melibatkan dukungan organisasi perangkat daerah (OPD) tingkat provinsi serta tenaga ahli teknologi informasi dari salah satu perguruan tinggi. Sistem tersebut dirancang untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital, khususnya dalam memperkuat ketelusuran asal-usul komoditas yang akan diekspor.
"Inovasi digital berbasis sistem ketelusuran itu, dapat memastikan proses dari hulu ke hilir komoditas unggulan 17 kabupaten dan kota dalam provinsi setempat, memenuhi standar teknis ekspor sehingga tidak ditolak di negara tujuan," ujarnya.
Sri Endah menambahkan, melalui sistem ketelusuran tersebut, berbagai komoditas unggulan Sumsel seperti kopi, teh, kelapa, gula aren, santan kelapa, minyak kelapa mentah, karet, hingga produk pertanian dan perikanan lainnya dapat ditelusuri langsung hingga tingkat petani sehingga memiliki identitas yang jelas.
Selain menjamin standar ekspor, aplikasi Go Ekspor juga mempermudah koordinasi antarinstansi terkait, termasuk Dinas Perdagangan, Bea Cukai, Pelindo, serta lembaga lainnya apabila terjadi penolakan komoditas atau kendala persyaratan di negara tujuan.
Sementara itu, Kepala Barantin Sahat M Panggabean menyampaikan apresiasinya terhadap inovasi yang dilakukan BKHIT Sumsel.
"Aplikasi ini merupakan yang pertama di jajarannya dan akan didukung pengembangan lebih optimal untuk dijadikan contoh secara nasional," ujarnya.
Gubernur Sumsel Herman Deru menilai kehadiran aplikasi Go Ekspor akan berdampak positif terhadap peningkatan jumlah dan volume ekspor daerah. Dengan potensi komoditas yang dimiliki Sumsel, kolaborasi lintas sektor dan dukungan teknologi diharapkan mampu memperluas akses pasar internasional.
"Provinsi ini penghasil semua komoditas, dengan dukungan aplikasi dan kolaborasi semua pihak, kegiatan ekspor semakin banyak dan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi Sumsel," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Pimpinan PT Sukatani Perkasa Wiliam Chandra mengungkapkan perusahaannya memperoleh pesanan ekspor minyak kelapa mentah sebanyak 126 ton dari produsen kosmetik asal Malaysia.

