Sumsel.co - BMKG mengingatkan masyarakat Sumatera Selatan, khususnya Kota Palembang, untuk mewaspadai potensi kenaikan muka air Sungai Musi yang dipicu oleh pasang air laut tinggi. Kondisi ini berisiko menimbulkan genangan hingga banjir lokal, terutama di kawasan bantaran sungai dan wilayah dataran rendah.
Meski demikian, BMKG memastikan fenomena tersebut tidak berkaitan dengan siklon tropis. Cuaca di Sumsel saat ini masih dipengaruhi oleh dinamika atmosfer lokal yang memungkinkan terjadinya hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di sejumlah daerah.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Siswanto, menyampaikan bahwa keberadaan daerah belokan angin dan zona konvergensi menjadi faktor utama pembentukan awan hujan di wilayah Sumsel.
“Bibit Siklon 91S tidak berdampak signifikan terhadap peningkatan curah hujan di Sumsel. Hujan yang terjadi lebih dipicu oleh faktor lokal atmosfer,” ujar Siswanto di Palembang, Sabtu.
BMKG juga menaruh perhatian pada kondisi pasang maksimum di Muara Sungai Musi. Berdasarkan data Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut, tinggi pasang diperkirakan dapat mencapai sekitar 3,7 meter pada siang hari.
Kondisi tersebut dinilai berpotensi menimbulkan dampak jika terjadi bersamaan dengan hujan, meskipun hanya berintensitas sedang. Pasang laut yang tinggi dapat memperlambat aliran Sungai Musi, sehingga meningkatkan risiko luapan air ke kawasan permukiman.
“Situasi ini perlu diwaspadai, terutama bagi masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Musi dan wilayah dataran rendah,” kata Siswanto.
BMKG mengimbau masyarakat agar aktif memantau informasi cuaca terkini, menjaga kebersihan saluran air, serta melakukan langkah antisipasi sederhana seperti mengamankan barang-barang berharga. Kewaspadaan diharapkan mampu meminimalkan dampak yang mungkin ditimbulkan akibat pasang Sungai Musi di tengah kondisi cuaca yang masih dinamis.

