Sumsel.co — Penemuan jasad Ali Kiram, pria yang diduga sebagai pengedar narkoba, di aliran sungai wilayah Desa Taba Tengah, Kecamatan Selangit, memicu berbagai pertanyaan dari keluarga hingga mereka mendatangi kantor polisi guna menuntut kejelasan.
Awalnya, kematian Ali Kiram dianggap misterius karena terjadi usai operasi penggerebekan narkotika yang dilakukan oleh Satres Narkoba Polres Musi Rawas. Pihak keluarga pun merasa ada kejanggalan dan meminta penjelasan resmi dari aparat kepolisian.
Kasat Reskrim Polres Musi Rawas IPTU Ryan Tiantoro Putra, bersama Kasat Resnarkoba AKP Aston, menyampaikan bahwa jenazah korban pertama kali dilaporkan ke Polsek STL Ulu Terawas pada Sabtu (31/5/2025). Polisi masih mendalami peristiwa ini dengan melakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi.
"Kemarin kami telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi-saksi," ujar IPTU Ryan.
Demi kepastian penyebab kematian, tim juga meminta Visum Et Repertum (VER) dari RS AR BUNDA Lubuklinggau serta mengajukan autopsi. Namun, permintaan autopsi ditolak oleh keluarga, dan jenazah korban langsung dimakamkan pada hari yang sama sekitar pukul 17.00 WIB.
"Namun, pihak keluarga menolak untuk di autopsi, dan jenazah korban menyampaikan langsung dimakamkan pada Sabtu (31/5/2025) sekira pukul 17.00 WIB," jelas Kasat Reskrim.
Sementara itu, Kasat Narkoba Polres Musi Rawas menguraikan bahwa operasi yang dilakukan timnya merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat terkait peredaran narkoba di wilayah Selangit. Berdasarkan penyelidikan, Ali Kiram ditetapkan sebagai target operasi (TO) yang dicurigai sebagai pengedar sabu.
"Setelah dimatangkan pemetaan TO, kami memberikan AAP kepada personel untuk melakukan upaya tindakan hukum," kata AKP Aston.
Tim melakukan penggerebekan pada Jumat (30/5/2025) sore. Saat anggota mendekati pondok tempat Ali Kiram berada, yang bersangkutan langsung melarikan diri ke arah belakang pondok menuju sungai. Petugas menyisir area sekitar namun tidak berhasil menemukan TO tersebut malam itu.
"Namun tim tidak menemukan keberadaan TO, akhirnya tim memutuskan untuk kembali meninggalkan pondok, dan merencanakan akan melakukan penggeledahan pondok besok hari dengan melibatkan unsur Pemdes dan masyarakat sekitar," tegas Kasat.
Keesokan harinya, sekitar pukul 05.00 WIB, warga menemukan mayat di sungai yang mengarah ke lokasi penggerebekan. Setelah dilakukan identifikasi, jasad tersebut dipastikan adalah Ali Kiram.