Sumsel.co - Ikon Kota Palembang yang sudah lama dikenal luas, Jembatan Ampera, ternyata mendapat keluhan dari sejumlah wisatawan yang baru-baru ini berkunjung.
Tempat yang selama ini menjadi magnet wisata karena nilai sejarah dan pemandangannya, justru membuat sejumlah pengunjung merasa kecewa.
Melalui unggahan akun Instagram @palemangkulukilir, seorang warga yang bekerja di sektor pariwisata membagikan curhatan wisatawan yang mengaku menyesal telah mendatangi kawasan bawah Jembatan Ampera.
“Iya Mbak kami ke bawah Ampera itu ngeri nian, banyak preman, dak nyaman, mana kumuh juga, ngeri nak ke situ,” katanya menirukan ucapan wisatawan.
Bukan hanya sekadar cerita, wisatawan tersebut bahkan menyebutkan pengalaman tidak menyenangkan yang dialami oleh rombongan dari luar daerah, khususnya ibu-ibu dari Jawa, yang diduga menjadi korban pemalakan.
“Kami naik Grab ke sana, mobil Grab itu bae diketok-ketok kacanya dipaksa minta duit, padahal orang Palembang sopir Grab itu,” ucapnya saat wisatawan mengadu.
Situasi ini, menurut pengakuan warga yang bekerja di sektor wisata, sudah pernah ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kota Palembang. Ia menyebut bahwa Wali Kota Ratu Dewa sudah pernah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi, namun keberadaan preman masih tetap terlihat.
Lebih jauh lagi, wisatawan yang merasa kecewa tersebut menyatakan bahwa mereka menyesal datang ke Palembang dan merasa seharusnya mereka memilih destinasi wisata lain.
“Sayang nian Mbak banyak wisatawan nak ke sini laju dak jadi karena preman ini di mana-mana,” katanya menirukan curhatan wisatawan yang mengaku kecewa dan menyesal tidak pergi ke Lampung, yang dianggap lebih menarik dan aman untuk dikunjungi bersama keluarga.
Mendengar curhatan itu, warga Palembang yang bekerja di sektor pariwisata hanya bisa merasa miris. Ia berharap, dengan menyampaikan keluhan ini ke media sosial, Pemerintah Kota bisa segera mengambil tindakan nyata.