Bupati OKI Gencarkan Genting, Ajak Swasta Jadi Orang Tua Asuh Atasi Stunting

Rabu 30 Apr 2025, 18:24 WIB
Bupati OKI, H. Muchendi Mahzareki (Sumber: Istimewa)

Bupati OKI, H. Muchendi Mahzareki (Sumber: Istimewa)

Sumsel.co - Masalah stunting masih menghantui masa depan anak-anak Indonesia, termasuk di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Untuk mempercepat penanganannya, Bupati OKI, H. Muchendi Mahzareki, menyerukan gerakan kolektif yang melibatkan tak hanya pemerintah, tapi juga perusahaan swasta, masyarakat, hingga perangkat desa.

Dalam arahannya pada Rembuk Stunting Kabupaten OKI, Selasa (29/4/2025) di Kayuagung, Muchendi menekankan pentingnya sinergi berbagai pihak agar penanganan stunting tak berjalan sendiri-sendiri.

“Ajak semua pihak terlibat, termasuk perusahaan swasta, untuk turut serta dalam program ini. Stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat,” ujar Muchendi.

Salah satu strategi yang diandalkan Kabupaten OKI adalah Gerakan Orang Tua Asuh Atasi Stunting (Genting) — sebuah pendekatan yang mengajak pihak-pihak berkepentingan menjadi ‘orang tua asuh’ bagi anak-anak terdampak stunting.

Lebih dari sekadar menggagas, Bupati Muchendi meminta agar seluruh program percepatan penurunan stunting ditindaklanjuti hingga tingkat implementasi, monitoring, dan evaluasi.

“Saya minta agar program ini masuk dalam APBDes, bukan hanya menjadi tugas kabupaten, tetapi juga desa harus berperan aktif,” katanya.

Muchendi juga menekankan perlunya kerja lintas sektor — mulai dari Dinas Kesehatan, BKKBN, hingga aparatur desa — agar program ini benar-benar menyentuh keluarga yang membutuhkan.

Meski Kabupaten OKI telah berhasil menurunkan angka stunting sebesar 5% dalam lima tahun terakhir, tantangan ke depan tidak semakin ringan. Bupati Muchendi mengingatkan bahwa diperlukan komitmen dan kerja nyata untuk mencapai target nasional.

“Target kita lima tahun ke depan adalah menurunkan angka stunting secara signifikan. Ini bukan tugas mudah, diperlukan komitmen kuat dan kerja sama nyata dari semua pihak,” tegasnya.

Ia berharap rembuk stunting ini tidak berhenti sebagai seremoni musyawarah semata, tetapi benar-benar menghasilkan rencana aksi konkret yang terukur.

Reporter
Arief
Editor

Berita Terkait

News Update