Agus Salim: Diplomat Ulung dan Pejuang Intelektual Indonesia yang Rendah Hati

Jumat 24 Okt 2025, 13:12 WIB
Agus Salim (Sumber: Wikipedia.org)

Agus Salim (Sumber: Wikipedia.org)

Sumsel.co - Haji Agus Salim adalah salah satu tokoh besar dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia yang dikenal dengan kecerdasannya, keluwesan diplomasi, dan kepribadian sederhana. Nama lengkapnya adalah Haji Agus Salim, lahir di Koto Gadang, Sumatera Barat, pada 8 Oktober 1884. Ia dikenal sebagai seorang diplomat ulung, jurnalis, penerjemah, dan pemikir Islam modern yang berperan penting dalam perumusan identitas bangsa Indonesia di masa awal kemerdekaan.

Agus Salim memiliki gaya bicara yang tajam, logis, namun tetap santun. Ia sering dijuluki sebagai “The Grand Old Man”, sebutan yang menggambarkan kebijaksanaannya dan pandangan luasnya terhadap kehidupan dan politik.

Latar Belakang dan Pendidikan Agus Salim

Kecerdasan Agus Salim sudah tampak sejak kecil. Ia menempuh pendidikan di Hogere Burgerschool (HBS) di Batavia, salah satu sekolah elit pada masa Hindia Belanda. Menariknya, ia menjadi murid terbaik di sekolah tersebut dan bahkan mampu menguasai sembilan bahasa asing, termasuk Belanda, Inggris, Arab, Prancis, dan Jerman.

Setelah lulus, Agus Salim sempat berkeinginan melanjutkan studi ke Belanda. Namun, keinginannya itu terhalang karena pemerintah kolonial tidak memberinya beasiswa, meskipun prestasinya gemilang. Kejadian ini menjadi titik balik dalam hidupnya, yang menumbuhkan semangat juang melawan ketidakadilan kolonialisme.

Perjalanan Karier dan Kiprah Politik

Setelah kembali ke tanah air, Agus Salim aktif dalam berbagai bidang. Ia sempat bekerja sebagai penerjemah di Konsulat Belanda di Jeddah, Arab Saudi, yang memperluas wawasannya tentang dunia Islam dan diplomasi internasional.

Pada dekade 1910-an, Agus Salim mulai aktif dalam dunia politik melalui Sarekat Islam (SI). Di sana, ia dikenal sebagai tokoh pembaharu yang menekankan pentingnya pendidikan, moral, dan kemajuan berpikir bagi umat Islam. Pandangan-pandangannya yang moderat membuatnya disegani banyak pihak, bahkan oleh lawan politiknya.

Ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 1945, Agus Salim dipercaya memegang berbagai jabatan penting, di antaranya:

  • Anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
  • Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (1947–1949)
  • Diplomat dalam berbagai konferensi internasional

Sebagai Menteri Luar Negeri, Agus Salim dikenal karena kemampuannya berdiplomasi tanpa kompromi terhadap kedaulatan Indonesia, namun tetap bijaksana dalam menghadapi tekanan internasional.

Cerita Hidup Agus Salim yang Menginspirasi

Cerita hidup Agus Salim adalah kisah tentang intelektualitas, kesederhanaan, dan pengabdian tanpa pamrih. Walaupun memiliki kemampuan luar biasa dan pernah menduduki posisi penting, Agus Salim hidup dalam kesederhanaan. Ia tidak tergiur dengan kekayaan atau jabatan. Bahkan, dalam banyak kisah, ia kerap menolak fasilitas mewah yang disediakan negara.

Salah satu kisah paling terkenal adalah ketika ia menjawab pertanyaan wartawan yang heran melihat anak-anaknya mengenakan pakaian tambalan. Dengan tenang, Agus Salim menjawab,

“Lebih baik anak saya pakai baju tambalan daripada otaknya yang tambal sulam.”

Reporter
puji
Editor

Berita Terkait

News Update