Sumsel.co - Palembang tidak hanya dikenal dengan Sungai Musi, Jembatan Ampera, dan kuliner pempeknya. Kota ini juga memiliki destinasi wisata edukasi yang sarat nilai sejarah, yaitu Museum Negeri Balaputra Dewa (Palembang). Museum ini menjadi pusat informasi tentang peradaban, kebudayaan, serta kekayaan alam Sumatera Selatan.
Bagi Anda yang ingin lebih dekat dengan sejarah dan warisan budaya Nusantara, museum ini adalah destinasi yang tepat. Selain menyajikan koleksi bersejarah, museum ini juga menghadirkan pengalaman visual dan edukatif yang membuat pengunjung memahami identitas masyarakat Sumatera Selatan dari masa ke masa.
Sejarah Museum Negeri Balaputra Dewa (Palembang)
Latar Belakang Pendirian
Sejarah Museum Negeri Balaputra Dewa (Palembang) tidak terlepas dari upaya pemerintah daerah untuk melestarikan budaya. Museum ini mulai beroperasi pada tahun 1984 dengan tujuan utama sebagai pusat penelitian, edukasi, sekaligus sarana rekreasi budaya.
Nama "Balaputra Dewa" sendiri diambil dari nama Raja Sriwijaya yang pernah berkuasa pada abad ke-9. Pemilihan nama ini bukan tanpa alasan, melainkan sebagai penghormatan terhadap kejayaan Sriwijaya yang menjadikan Palembang sebagai pusat perdagangan, pendidikan, dan kebudayaan maritim pada masanya.
Arsitektur dan Bangunan
Bangunan utama museum ini dirancang menyerupai rumah adat khas Sumatera Selatan, yaitu Rumah Limas. Gaya arsitektur tradisional ini memperkuat identitas lokal sekaligus mencerminkan nilai budaya yang terus dijaga. Di area museum juga terdapat rumah adat dari berbagai etnis yang pernah mendiami wilayah Sumatera Selatan.
Koleksi Museum Negeri Balaputra Dewa (Palembang)
Museum ini memiliki ribuan koleksi yang terbagi dalam beberapa kategori. Koleksi Museum Negeri Balaputra Dewa (Palembang) mencakup peninggalan arkeologi, etnografi, numismatika, hingga flora dan fauna khas Sumatera Selatan.
1. Koleksi Arkeologi
Koleksi ini menyajikan peninggalan zaman prasejarah hingga era kejayaan Sriwijaya. Beberapa di antaranya adalah prasasti, arca batu, serta peralatan batu yang mencerminkan kehidupan masyarakat masa lampau.
2. Koleksi Etnografi
Di bagian ini, pengunjung dapat melihat beragam pakaian adat, senjata tradisional, hingga peralatan rumah tangga khas etnis di Sumatera Selatan. Koleksi etnografi memberi gambaran bagaimana masyarakat menjaga tradisi dan identitas budaya mereka.
3. Koleksi Numismatika
Bagi pecinta sejarah ekonomi, museum ini menyimpan koleksi mata uang kuno dari berbagai masa. Mulai dari koin kerajaan, uang logam kolonial, hingga mata uang modern yang memiliki nilai sejarah tinggi.
4. Koleksi Flora dan Fauna
Selain benda bersejarah, museum juga menampilkan koleksi berupa fosil, spesimen tumbuhan, dan hewan khas Sumatera Selatan. Bagian ini sangat menarik untuk edukasi anak-anak maupun peneliti yang ingin memahami kekayaan hayati daerah ini.
Keunikan dan Daya Tarik Museum
Tidak hanya koleksinya yang memikat, Museum Negeri Balaputra Dewa juga memiliki area rumah adat yang bisa dimasuki pengunjung. Rumah Limas, misalnya, menawarkan pengalaman bagaimana kehidupan masyarakat tradisional Palembang berlangsung. Selain itu, terdapat juga rumah panggung khas Ogan, Komering, dan berbagai etnis lainnya.