Minim Petani Muda, Sumsel Andalkan Program Brigade Pangan untuk Jaga Produksi Padi Nasional

Senin 09 Jun 2025, 16:36 WIB
Ilustrasi pertanian (Sumber: Istimewa)

Ilustrasi pertanian (Sumber: Istimewa)

Sumsel.co - Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) tengah memantapkan langkah untuk menjadi lumbung pangan nasional, sejalan dengan target pemerintah pusat dalam meningkatkan produksi padi nasional.

Namun, di balik optimisme tersebut, tantangan serius mengintai: rendahnya minat generasi muda untuk menjadi petani.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel, Bambang Pramono, menyebutkan bahwa upaya untuk mendorong regenerasi petani sudah berjalan cukup lama, namun sejauh ini hasilnya belum signifikan.

"Program regenerasi petani muda ini sudah ada sejak beberapa menteri di periode lalu. Dulu istilahnya pemuda tani, petani Milenial, sekarang brigade pangan," ungkap Bambang, Sabtu (7/6/2025).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel tahun 2023, terlihat tren penurunan jumlah petani muda. Kelompok usia 25–34 tahun hanya menyumbang sekitar 14,11 persen dari total petani, jauh turun dari 18,68 persen pada tahun 2013.

Hal serupa terjadi pada kelompok usia 35–44 tahun, yang juga menurun dari 31,23 persen menjadi 27,74 persen dalam kurun waktu yang sama. Sebaliknya, petani usia di atas 45 tahun justru mengalami peningkatan, menunjukkan perlunya regenerasi secepatnya.

Bambang menekankan bahwa keterlibatan anak muda menjadi sangat penting, terutama dengan adanya peluang pengembangan lahan pertanian baru lewat program seperti Optimalisasi Lahan Rawa (OPLAH) dan Cetak Sawah Rakyat (CSR).

"Berdasar data memang ada penurunan sehingga perlu dukungan semua pihak untuk membuat pertanian khususnya padi dapat dilirik kaum muda," jelas Bambang.

Sebagai respons terhadap minimnya petani muda, pemerintah menggagas program Brigade Pangan. Program ini menyasar generasi muda — baik dari keluarga petani maupun non-petani — agar tertarik masuk ke sektor budidaya padi.

"Brigade Pangan hadir untuk menjawab tantangan regenerasi petani. Kita ingin pertanian tidak hanya menjadi pilihan terakhir, tapi justru menjadi peluang masa depan yang menarik bagi kaum muda. Untuk itu dukungan pemerintah hadir dengan alat dan mesin pertanian," terang Bambang.

Pemerintah pusat dan daerah juga memperkuat upaya ini dengan menyediakan berbagai insentif. Mulai dari penyuluhan, teknologi pertanian modern, bibit unggul, pupuk, hingga akses terhadap lahan dan bantuan alat pertanian (alsintan) dan sarana produksi tani (saprodi).

Reporter
Arief
Editor

Berita Terkait

News Update