Klenteng Hok Tjing Rio di Pulau Kemaro: Ikon Budaya dan Wisata Religi di Palembang

Selasa 23 Sep 2025, 14:35 WIB
Klenteng Hok Tjing Rio di Pulau Kemaro: Ikon Budaya dan Wisata Religi di Palembang (Sumber: google.com | Foto: kelanaku.com)

Klenteng Hok Tjing Rio di Pulau Kemaro: Ikon Budaya dan Wisata Religi di Palembang (Sumber: google.com | Foto: kelanaku.com)

Sumsel.co - Palembang tidak hanya terkenal dengan Jembatan Ampera dan Sungai Musi, tetapi juga menyimpan pesona budaya yang unik. Salah satu destinasi wisata religi yang ikonik adalah Klenteng Hok Tjing Rio di Pulau Kemaro. Klenteng ini menjadi pusat spiritual bagi umat Buddha dan Tao, sekaligus daya tarik wisata bagi siapa saja yang ingin merasakan harmoni budaya Tionghoa di tengah sungai Musi.

Atmosfer sakral berpadu dengan keindahan arsitektur khas Tionghoa membuat klenteng ini menjadi tempat yang sayang untuk dilewatkan. Tidak heran, setiap tahunnya ribuan wisatawan lokal maupun mancanegara datang untuk berziarah, berdoa, atau sekadar menikmati keindahan Pulau Kemaro.

Letak Klenteng Hok Tjing Rio di Pulau Kemaro

Bagi Anda yang ingin berkunjung, penting mengetahui letak Klenteng Hok Tjing Rio di Pulau Kemaro. Pulau Kemaro berada di tengah Sungai Musi, sekitar 6 kilometer dari pusat Kota Palembang. Untuk mencapainya, pengunjung dapat menyeberang menggunakan perahu tradisional atau speedboat dari dermaga Benteng Kuto Besak.

Setibanya di pulau, suasana tenang langsung terasa. Pepohonan rindang dan panorama Sungai Musi menjadi latar alami klenteng. Dari kejauhan, bangunan dengan ornamen naga, warna merah dominan, serta atap bertingkat khas arsitektur Tionghoa terlihat begitu mencolok. Letak yang strategis ini menjadikan klenteng mudah diakses sekaligus menjadi daya tarik wisata religi yang populer.

Sejarah Klenteng Hok Tjing Rio di Pulau Kemaro

Setiap bangunan bersejarah tentu memiliki kisah menarik di baliknya. Begitu pula dengan sejarah Klenteng Hok Tjing Rio di Pulau Kemaro. Menurut catatan, klenteng ini dibangun pada awal abad ke-20 oleh komunitas Tionghoa di Palembang sebagai tempat ibadah dan pusat kegiatan keagamaan.

Namun, legenda yang melekat pada Pulau Kemaro membuat klenteng ini semakin terkenal. Konon, pulau ini berkaitan erat dengan kisah cinta antara Tan Bun An, seorang saudagar Tionghoa, dengan Siti Fatimah, putri raja Sriwijaya. Kisah tragis yang berakhir di Sungai Musi ini diyakini menjadi asal mula terbentuknya Pulau Kemaro. Hingga kini, masyarakat setempat masih melestarikan cerita tersebut sebagai bagian dari warisan budaya.

Klenteng Hok Tjing Rio pun menjadi simbol persatuan antara budaya lokal Palembang dan komunitas Tionghoa. Selain digunakan untuk ritual keagamaan, klenteng ini juga menjadi pusat perayaan Imlek dan Cap Go Meh yang selalu meriah, menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya.

Arsitektur dan Keunikan Klenteng Hok Tjing Rio

Bangunan klenteng memadukan nuansa sakral dan estetika arsitektur Tionghoa. Warna merah yang mendominasi melambangkan keberuntungan, sementara ornamen naga dan burung phoenix melambangkan kekuatan serta kemakmuran. Di dalamnya, terdapat altar utama tempat umat bersembahyang, lengkap dengan dupa, lilin merah raksasa, serta patung dewa-dewi.

Keunikan lain adalah keberadaan Pagoda 9 Lantai yang menjulang indah. Pagoda ini menjadi ikon Pulau Kemaro dan sering dijadikan spot favorit wisatawan untuk berfoto. Dari atas pagoda, pengunjung dapat menikmati panorama Sungai Musi dan Pulau Kemaro yang menawan.

Wisata Religi dan Budaya di Palembang

Selain beribadah, kunjungan ke Klenteng Hok Tjing Rio juga menjadi pengalaman wisata budaya. Setiap perayaan Imlek, pulau ini dipenuhi umat yang berdoa serta wisatawan yang ingin merasakan kemeriahan tradisi Tionghoa. Tari barongsai, atraksi naga, hingga pertunjukan seni tradisional menjadi bagian dari perayaan yang menambah daya tarik klenteng.

Bagi wisatawan yang tertarik dengan sejarah, Pulau Kemaro juga menyimpan makam Siti Fatimah yang dipercaya sebagai bukti kisah legenda cinta tersebut. Hal ini menjadikan pulau dan klenteng sebagai destinasi wisata yang memadukan religi, sejarah, dan budaya.

Tips Berkunjung ke Klenteng Hok Tjing Rio

Reporter
puji
Editor

Berita Terkait

News Update