Asal Usul Nama Kab Penukal Abab Lematang Ilir: Dari Sejarah, Budaya, hingga Potensi Wisatanya

Rabu 08 Okt 2025, 18:37 WIB
Asal Usul Nama Kab Penukal Abab Lematang Ilir (PALI): Dari Sejarah, Budaya, hingga Potensi Wisatanya (Foto: giwang.sumselprov)

Asal Usul Nama Kab Penukal Abab Lematang Ilir (PALI): Dari Sejarah, Budaya, hingga Potensi Wisatanya (Foto: giwang.sumselprov)

Sumsel.co - Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) adalah salah satu daerah muda di Provinsi Sumatera Selatan yang terus berkembang pesat. Terletak di antara Kabupaten Muara Enim dan Musi Banyuasin, PALI dikenal dengan kekayaan sumber daya alam, terutama minyak dan gas bumi, serta keindahan alam yang masih asri.

Namun, di balik kemajuan tersebut, ada kisah menarik mengenai asal usul nama Kab Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) yang sarat makna dan sejarah panjang masyarakat di wilayah ini.

Asal Usul Nama Kab Penukal Abab Lematang Ilir (PALI)

Nama Penukal Abab Lematang Ilir sebenarnya diambil dari empat wilayah utama yang menjadi bagian sejarah dan asal pembentuk kabupaten ini, yaitu:

  1. Penukal
    Daerah Penukal terkenal sebagai wilayah yang kaya akan hasil bumi, terutama minyak. Nama “Penukal” berasal dari sebuah sungai bernama Sungai Penukal, yang sejak lama menjadi jalur utama masyarakat dalam beraktivitas dan berdagang. Kata “Penukal” juga dipercaya berasal dari istilah lokal yang menggambarkan daerah pertemuan atau tempat berhimpunnya masyarakat.
  2. Abab
    “Abab” berasal dari nama Sungai Abab, yang menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar. Wilayah ini dulunya merupakan daerah pemukiman tua dengan kebudayaan khas Melayu yang kental. Banyak peninggalan sejarah dan adat istiadat yang masih terjaga hingga kini.
  3. Lematang
    “Lematang” diambil dari nama Sungai Lematang, salah satu sungai besar di Sumatera Selatan yang mengalir hingga ke Musi. Suku Lematang sendiri adalah salah satu suku tertua di daerah ini, dikenal sebagai masyarakat agraris yang hidup berdampingan dengan alam.
  4. Ilir
    Kata “Ilir” menandakan posisi geografis wilayah ini yang berada di bagian hilir dari aliran Sungai Lematang. Dalam bahasa lokal, “Ilir” berarti “bawah” atau “bagian hilir,” yang menggambarkan letak daerah tersebut.

Jika digabungkan, nama Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mencerminkan keanekaragaman budaya dan geografis dari empat wilayah besar yang menyatu menjadi satu kabupaten. Nama ini bukan hanya sekadar identitas administratif, tetapi juga simbol persatuan masyarakat dari berbagai suku dan daerah di Sumatera Selatan.

Sejarah Penukal Abab Lematang Ilir (PALI)

Kabupaten PALI resmi berdiri pada tahun 2013, setelah disahkan melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2013. Sebelum berdiri sendiri, wilayah ini merupakan bagian dari Kabupaten Muara Enim.

Keinginan masyarakat untuk memisahkan diri dan membentuk kabupaten baru dilatarbelakangi oleh aspirasi untuk mempercepat pembangunan dan pemerataan ekonomi di wilayah yang kaya sumber daya alam, tetapi dulu kurang tersentuh pembangunan.

Setelah pemekaran, Kabupaten PALI mulai menunjukkan perkembangan pesat dalam berbagai sektor, mulai dari infrastruktur, pendidikan, kesehatan, hingga pariwisata. Pemerintah daerah juga aktif mengembangkan potensi lokal dengan tetap menjaga nilai-nilai budaya dan sejarah leluhur.

Wisata dan Kuliner Khas Penukal Abab Lematang Ilir (PALI)

Selain kaya sejarah, PALI juga menyimpan potensi wisata dan kuliner yang menarik. Berikut beberapa yang patut kamu kenali:

Wisata Alam di PALI

  1. Danau Cadika – Danau alami yang dikelilingi pepohonan rindang, cocok untuk tempat bersantai dan menikmati udara segar.
  2. Air Terjun Talang Akar – Menyajikan panorama indah dengan air jernih dan suasana hutan tropis yang tenang.
  3. Bukit Tumbang – Salah satu spot terbaik untuk menikmati pemandangan matahari terbenam di PALI.

Wisata Budaya dan Sejarah

  1. Rumah Adat Lematang – Menjadi simbol identitas masyarakat PALI yang masih menjaga nilai-nilai tradisional.
  2. Festival Budaya PALI – Acara tahunan yang menampilkan tarian daerah, musik tradisional, hingga pameran hasil bumi.

Kuliner Khas PALI

Berbicara soal kuliner, PALI punya banyak makanan tradisional yang lezat dan menggugah selera, seperti:

  • Pindang Patin Lematang, hidangan ikan patin dengan kuah pedas asam khas sungai Sumatera.
  • Kue Lumpang, jajanan manis kenyal berwarna hijau yang disajikan dengan parutan kelapa.
  • Burgo dan Lakso, makanan berbahan dasar tepung beras yang disajikan dengan kuah santan gurih.

Cita rasa kuliner PALI mencerminkan perpaduan budaya Melayu, Lematang, dan Palembang yang membuat setiap hidangan terasa autentik dan istimewa.

Makna Filosofis dan Identitas Masyarakat PALI

Nama Penukal Abab Lematang Ilir bukan hanya sekadar penggabungan wilayah, tetapi memiliki makna filosofi mendalam. Ia menggambarkan semangat gotong royong, kebersamaan, dan kebanggaan terhadap asal-usul daerah.

Reporter
puji
Editor

Berita Terkait

News Update