Sumsel.co - Ogan Komering Ulu (OKU) di Sumatera Selatan tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena kekayaan kulinernya. Salah satu kuliner yang paling ikonik dan digemari wisatawan adalah Lempok durian OKU — makanan manis berbahan dasar durian yang menjadi simbol kelezatan daerah ini.
Dengan cita rasa manis legit dan aroma durian yang khas, lempok durian menjadi oleh-oleh khas OKU yang tak boleh dilewatkan bagi siapa pun yang berkunjung ke Baturaja dan sekitarnya.
Apa Itu Lempok Durian OKU?
Lempok durian OKU sekilas mirip dengan dodol, tetapi memiliki bahan utama dan proses pembuatan yang berbeda. Jika dodol biasanya menggunakan campuran tepung beras ketan, lempok dibuat hampir sepenuhnya dari daging durian murni yang dimasak lama hingga mengental dan mengeras.
Cita rasanya manis, legit, dan kuat akan aroma durian. Teksturnya kenyal lembut, dengan warna cokelat keemasan yang menggoda. Karena menggunakan durian asli tanpa bahan pengawet, lempok durian juga menjadi bukti bagaimana masyarakat OKU menjaga keaslian cita rasa tradisional.
Sejarah dan Nilai Budaya Lempok Durian OKU
Tradisi membuat lempok durian di OKU sudah berlangsung turun-temurun. Setiap kali musim durian tiba, masyarakat desa terutama di sekitar Baturaja, Lubuk Batang, dan Peninjauan akan beramai-ramai mengolah hasil panen durian menjadi lempok.
Awalnya, lempok dibuat sebagai cara mengawetkan durian alami agar bisa dinikmati lebih lama. Namun kini, lempok durian berkembang menjadi komoditas oleh-oleh khas OKU yang diminati wisatawan dari berbagai daerah, bahkan hingga luar Sumatera Selatan.
Selain menjadi sumber ekonomi masyarakat, lempok durian juga menjadi simbol gotong royong dan tradisi kuliner lokal yang masih dijaga hingga sekarang.
Cara Membuat Lempok Durian OKU yang Autentik
Bagi kamu yang penasaran ingin mencoba membuatnya sendiri di rumah, berikut resep dan cara membuat lempok durian OKU tradisional yang bisa diikuti.
Bahan-bahan:
- 2 kg daging durian matang
- 500 gram gula pasir (bisa disesuaikan dengan selera manis)
- Sedikit garam untuk menyeimbangkan rasa
Langkah-langkah Pembuatan:
- Siapkan wajan besar anti lengket.
Masukkan daging durian ke dalam wajan, nyalakan api kecil. - Tambahkan gula pasir dan garam.
Aduk terus secara perlahan agar tidak gosong. - Masak selama 2–3 jam.
Proses ini membutuhkan kesabaran. Aduk hingga adonan mengental dan berubah warna menjadi cokelat tua. - Uji kekentalan.
Jika adonan sudah tidak menempel di tangan dan bisa dibentuk, berarti sudah siap. - Dinginkan dan bentuk.
Lempok bisa dibentuk bulat, lonjong, atau dipotong kotak sesuai selera. Setelah dingin, bungkus dengan plastik atau daun pisang kering.
Cita rasa lempok yang kamu buat akan terasa autentik jika menggunakan durian lokal dari OKU, yang dikenal memiliki aroma kuat dan daging tebal.
Lempok Durian OKU Sebagai Oleh-Oleh Khas yang Dicari Wisatawan
Tak lengkap rasanya pulang dari Baturaja tanpa membawa oleh-oleh khas OKU satu ini. Lempok durian mudah ditemukan di pasar tradisional, toko oleh-oleh, hingga pusat kuliner daerah.
Beberapa produsen lokal bahkan sudah melakukan inovasi, seperti menambahkan kacang, cokelat, atau membentuknya dalam kemasan modern agar lebih praktis dan menarik.
Keaslian rasa durian yang kuat membuat lempok durian tidak hanya disukai masyarakat lokal, tetapi juga wisatawan dari luar daerah. Banyak wisatawan yang menyebut lempok durian OKU sebagai “surga bagi pecinta durian” karena cita rasanya yang otentik dan alami.
Tips Memilih dan Menyimpan Lempok Durian Berkualitas
Agar mendapatkan lempok durian dengan kualitas terbaik, perhatikan hal-hal berikut:
- Pilih lempok yang beraroma durian alami (tidak terlalu menyengat seperti perasa buatan).
- Teksturnya kenyal dan tidak terlalu keras.
- Warna cokelat tua alami tanpa tambahan pewarna.
- Simpan dalam wadah tertutup rapat di suhu ruang agar tahan lebih lama (hingga 2–3 minggu).
Penutup: Cicipi Sensasi Otentik Lempok Durian OKU Sekarang!
Lempok durian OKU bukan sekadar makanan manis — ia adalah warisan rasa dan budaya masyarakat Ogan Komering Ulu yang patut dibanggakan. Setiap gigitan menghadirkan perpaduan rasa manis, gurih, dan aroma durian yang khas, mencerminkan kehangatan masyarakatnya.