R.A. Kartini: Pejuang Emansipasi Wanita dan Inspirasi Perubahan bagi Bangsa Indonesia

Rabu 15 Okt 2025, 17:20 WIB
R.A. Kartini: Pejuang Emansipasi Wanita dan Inspirasi Perubahan bagi Bangsa Indonesia. (Sumber: pinterest.com | Foto: Biografi Tokoh Dunia)

R.A. Kartini: Pejuang Emansipasi Wanita dan Inspirasi Perubahan bagi Bangsa Indonesia. (Sumber: pinterest.com | Foto: Biografi Tokoh Dunia)

Sumsel.co - Raden Adjeng Kartini, atau lebih dikenal sebagai R.A. Kartini, merupakan salah satu tokoh nasional Indonesia yang sangat berpengaruh dalam memperjuangkan hak-hak perempuan di masa penjajahan Belanda. Ia lahir pada 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah, dari keluarga bangsawan Jawa. Sosok Kartini dikenal bukan hanya karena perjuangannya untuk emansipasi wanita, tetapi juga karena pemikirannya yang maju tentang pendidikan, kebebasan berpikir, dan kesetaraan gender.

Hingga kini, nama R.A. Kartini selalu dikenang sebagai simbol kebangkitan perempuan Indonesia yang berani melawan keterbatasan sosial dan budaya pada masanya. Hari kelahirannya pun diperingati sebagai Hari Kartini, yang dirayakan setiap tanggal 21 April di seluruh Indonesia.

Latar Belakang Kehidupan R.A. Kartini

Masa Kecil dan Pendidikan

Kartini merupakan anak dari Raden Mas Adipati Sosroningrat, seorang bupati Jepara, dan Ngasirah, istri pertamanya yang berasal dari kalangan rakyat biasa. Sebagai anak bangsawan, Kartini berkesempatan untuk bersekolah di Europese Lagere School (ELS), sekolah dasar Belanda yang hanya terbuka untuk anak-anak elite.

Di sanalah ia mulai mengenal dunia luar, belajar bahasa Belanda, dan membaca berbagai buku yang membentuk pola pikir kritisnya.

Namun, pada usia 12 tahun, ia harus berhenti sekolah karena tradisi pingitan bagi gadis Jawa bangsawan. Meskipun tidak lagi belajar secara formal, semangat belajarnya tidak pernah padam. Ia melanjutkan pendidikannya secara mandiri melalui surat-menyurat dan membaca buku-buku Eropa.

Perjuangan dan Pemikiran

Dalam masa pingitan, Kartini banyak menulis surat kepada teman-temannya di Belanda, seperti Rosa Abendanon dan Estelle Zeehandelaar. Surat-surat tersebut menggambarkan pemikirannya tentang ketidakadilan sosial, keterbatasan perempuan, dan pentingnya pendidikan.

Dari surat-surat itu lahirlah pandangan bahwa perempuan memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan dan menentukan masa depannya. Ia menolak pandangan tradisional yang menganggap perempuan hanya pantas berada di dapur dan mengurus rumah tangga.

Kontribusi dan Warisan Perjuangan R.A. Kartini

1. Pelopor Emansipasi Wanita Indonesia

Kartini dikenal luas sebagai pelopor emansipasi wanita Indonesia. Ia menanamkan pemahaman bahwa perempuan harus memiliki kebebasan berpikir, berpendidikan, dan berperan aktif dalam masyarakat. Gagasannya menjadi pondasi gerakan perempuan Indonesia modern.

2. Mendirikan Sekolah untuk Perempuan

Setelah menikah dengan Raden Adipati Joyodiningrat, Bupati Rembang, Kartini mendirikan sekolah bagi anak-anak perempuan di rumahnya. Sekolah ini mengajarkan keterampilan dasar, membaca, menulis, dan pendidikan moral.

Reporter
puji
Editor

Berita Terkait

News Update