Sumsel.co – Operasi Sikat 1 Musi 2025 yang digelar Polda Sumatera Selatan sejak 1 Mei lalu berhasil menjaring sebanyak 461 orang terkait praktik premanisme.
Operasi ini menyasar berbagai bentuk kejahatan jalanan, termasuk parkir liar dan pungli, yang tersebar dalam 425 kasus di seluruh wilayah Sumsel.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, menyebut bahwa salah satu fokus utama operasi adalah praktik premanisme yang berlindung di balik atribut organisasi masyarakat (ormas).
“Aksi premanisme yang berkedok organisasi masyarakat tidak merujuk ke latarbelakang. Kita lebih merujuk kepada perbuatan bukan ke latarbelakang para pelaku ini, jadi seluruh Polda yang di seluruh Indonesia semua melakukan giat ini, kalau di sini Operasi Sikat Musi 2025, 15 Mei 2025 operasinya sudah selesai,” katanya.
Polda Sumsel menekankan bahwa tindakan kriminal seperti pemerasan, pencurian, dan perampokan menjadi prioritas penindakan dalam operasi ini.
“Premanisme itu nomenklatur, kita lihat dari perbuatan pidanannya, apakah dia melakukan pemerasan, pencurian, bahkan sampai ke 365 perampokan,” tuturnya.
Irjen Pol Andi Rian juga menambahkan bahwa latar belakang para pelaku, termasuk keterkaitan mereka dengan ormas tertentu, tidak menjadi fokus utama dalam proses penindakan.
“Secara spesifik masalah latar belakang itu tidak saya dalami, tapi ini sudah masuk ratusan orang yang diamankan namun darimana background-nya saya tidak dalami, yang penting perbuatannya,” tandasnya.
