“Pintu tol itu bertemu langsung dengan jalan kabupaten dan jalan lintas timur Sumatera tanpa ada pembatas. Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna kami mengusulkan dibangun fly over atau under past di simpang celikah,” jelas Muchendi.
Muchendi juga mengeluhkan kondisi exit tol Celikah yang gelap pada malam hari serta maraknya kendaraan besar yang parkir sembarangan. Ia menyatakan bahwa pihaknya sudah memanggil pengelola, namun belum ada tindak lanjut yang jelas.
Ia pun menutup dengan meminta komitmen dari Hutama Karya untuk menjamin pembangunan exit tol Mesuji di Mataram Jaya, mengingat Pemda telah menganggarkan dokumen perencanaan pengadaan tanah (DPPT) untuk proyek tersebut.