Asal Usul Nama Kabupaten Musi Rawas: Jejak Sejarah dan Fakta Unik dari Bumi Lan Serasan Sekentenan

Selasa 07 Okt 2025, 09:50 WIB
Asal Usul Nama Kabupaten Musi Rawas: Jejak Sejarah dan Fakta Unik dari Bumi Lan Serasan Sekentenan (Sumber: Facebook.com | Foto: musirawasinfo)

Asal Usul Nama Kabupaten Musi Rawas: Jejak Sejarah dan Fakta Unik dari Bumi Lan Serasan Sekentenan (Sumber: Facebook.com | Foto: musirawasinfo)

Sumsel.co - Kabupaten Musi Rawas merupakan salah satu daerah tertua di Provinsi Sumatera Selatan yang memiliki sejarah panjang dan kekayaan budaya luar biasa. Tidak hanya terkenal dengan keindahan alam serta tradisi masyarakatnya, daerah ini juga menyimpan kisah menarik di balik asal usul nama Kabupaten Musi Rawas. Artikel ini akan mengulas secara lengkap sejarah Musi Rawas, makna di balik namanya, serta fakta unik Kab Musi Rawas yang jarang diketahui masyarakat luas.

Asal Usul Nama Kabupaten Musi Rawas

Nama “Musi Rawas” terdiri dari dua kata, yaitu Musi dan Rawas. Kata Musi diambil dari nama sungai besar yang membelah Sumatera Selatan, yaitu Sungai Musi. Sungai ini sejak zaman dahulu menjadi urat nadi kehidupan masyarakat, jalur perdagangan, serta pusat peradaban di wilayah Palembang dan sekitarnya.

Sementara itu, kata Rawas berasal dari nama sungai lain, yaitu Sungai Rawas, yang merupakan anak Sungai Musi dan melintasi wilayah bagian barat kabupaten ini. Gabungan dua nama sungai besar inilah yang melahirkan sebutan Musi Rawas, menandakan wilayah yang subur dan strategis di pertemuan dua aliran sungai penting di Sumatera Selatan.

Menurut cerita masyarakat setempat, penamaan ini mencerminkan hubungan erat antara kehidupan penduduk dengan sungai. Sungai tidak hanya menjadi sumber air, tetapi juga pusat kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya. Dari sinilah kemudian terbentuk identitas “Musi Rawas” sebagai daerah yang hidup dari aliran sungai dan kesuburan alamnya.

Sejarah Musi Rawas: Dari Masa Kesultanan hingga Kabupaten Modern

Masa Awal dan Pengaruh Kesultanan Palembang Darussalam

Sejarah Musi Rawas tidak bisa dilepaskan dari pengaruh Kesultanan Palembang Darussalam yang berkuasa sejak abad ke-17. Pada masa itu, wilayah ini dikenal sebagai daerah pedalaman yang kaya hasil bumi, terutama damar, rotan, dan emas. Hubungan dagang dengan pedagang Melayu dan Minangkabau menjadikan Musi Rawas berkembang pesat.

Nama “Rawas” sudah muncul dalam beberapa catatan sejarah sebagai daerah yang memiliki sungai besar dan masyarakat yang hidup berdampingan dengan hutan. Sungai Rawas menjadi jalur utama bagi masyarakat menuju Palembang untuk berdagang hasil bumi.

Masa Kolonial dan Pembentukan Wilayah Administratif

Pada masa penjajahan Belanda, wilayah Musi Rawas menjadi bagian dari Onderafdeling Rawas di bawah Afdeling Palembangsche Bovenlanden. Pemerintah kolonial menaruh perhatian besar terhadap potensi ekonomi daerah ini, terutama hasil hutan dan pertanian.

Setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada tahun 1946, wilayah ini resmi menjadi Kabupaten Musi Rawas, yang pada awalnya beribukota di Muara Beliti Lama. Seiring perkembangan zaman, pusat pemerintahan kini berada di Muara Beliti Baru.

Fakta Unik Kab Musi Rawas yang Wajib Diketahui

1. Julukan “Lan Serasan Sekentenan”

Kabupaten Musi Rawas memiliki motto “Lan Serasan Sekentenan”, yang berarti kebersamaan dan persatuan dalam keberagaman. Ungkapan ini mencerminkan filosofi hidup masyarakat Musi Rawas yang menjunjung tinggi gotong royong dan keharmonisan sosial.

2. Daerah Pemekaran Pertama di Sumatera Selatan

Musi Rawas dikenal sebagai kabupaten induk dari beberapa daerah baru di Sumatera Selatan. Dua kabupaten hasil pemekarannya adalah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) dan Kota Lubuklinggau. Meskipun telah terpisah secara administratif, ketiganya tetap memiliki hubungan sejarah dan budaya yang kuat.

3. Wilayah dengan Keanekaragaman Alam dan Budaya

Selain kaya akan sejarah, Musi Rawas juga memiliki potensi wisata alam yang menakjubkan. Mulai dari air terjun, sungai jernih, hingga hutan tropis yang masih alami. Di sisi lain, kebudayaan lokal seperti tari adat, bahasa daerah, dan kuliner tradisional terus dilestarikan oleh masyarakat.

4. Sumber Inspirasi bagi Nama Sungai dan Cerita Rakyat

Reporter
puji
Editor

Berita Terkait

News Update