Isnaini juga menyampaikan apresiasi kepada Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palembang atas penyediaan data yang cepat dan akurat, serta kepada seluruh anggota TPID yang berperan aktif menjaga stabilitas harga.
“Pemkot menyampaikan apresiasi kepada BPS dan semua pihak yang terus bersinergi dalam menjaga kestabilan harga di Kota Palembang,” ujarnya.
BPS: Emas dan BBM Non-subsidi Picu Kenaikan
Kepala BPS Kota Palembang, Edi Subeno, SE, M.Si, memaparkan bahwa inflasi bulanan (month-to-month) tercatat sebesar 0,16 persen, inflasi tahunan (year-on-year) 3,36 persen, dan inflasi tahun berjalan (year-to-date) 2,53 persen.
“Kenaikan inflasi bulan ini terutama dipicu oleh komoditas emas perhiasan, BBM non-subsidi, serta daging ayam ras dan telur ayam ras,” jelasnya.
Menurut Edi, kenaikan harga emas perhiasan disebabkan oleh meningkatnya ketidakpastian ekonomi global yang mendorong investor beralih ke aset aman seperti emas.
“Emas perhiasan naik 7,91 persen dan berkontribusi 0,26 persen terhadap inflasi,” ujarnya.
Sementara itu, penyesuaian harga BBM non-subsidi yang mulai berlaku pada 1 Oktober 2025 juga memberikan tekanan tambahan pada inflasi sektor transportasi.
“Kenaikan ini berkontribusi pada peningkatan biaya mobilitas dan transportasi logistik,” tambah Edi.

