Di tengah pesatnya perkembangan transportasi modern seperti LRT dan transportasi darat, keberadaan moda transportasi tradisional di Palembang menghadapi tantangan.
- Modernisasi: Masyarakat cenderung beralih ke transportasi modern yang lebih cepat.
- Perawatan: Bahan kayu membutuhkan perawatan ekstra agar tetap layak digunakan.
- Kurangnya regenerasi: Tidak banyak anak muda yang mau melanjutkan profesi sebagai pengemudi perahu atau pembuat rakit.
Namun, pemerintah daerah bersama komunitas budaya telah melakukan berbagai upaya pelestarian, seperti festival Sungai Musi, promosi wisata perahu ketek, dan edukasi budaya bagi generasi muda.
Kesimpulan
Moda transportasi tradisional di Palembang bukan hanya sekadar sarana mobilitas, tetapi juga bagian dari identitas budaya yang memperkaya sejarah kota ini. Dari perahu ketek, rakit, hingga biduk, semuanya merepresentasikan hubungan erat masyarakat Palembang dengan Sungai Musi.
Bagi Anda yang berkunjung ke Palembang, jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan langsung pengalaman menaiki moda transportasi tradisional ini. Selain menikmati keindahan Sungai Musi, Anda juga turut menjaga keberlangsungan warisan budaya yang berharga.
Jika Anda berencana berwisata ke Palembang, sempatkanlah mencoba perahu ketek atau rakit tradisional. Dengan begitu, Anda tidak hanya menikmati keindahan kota, tetapi juga ikut melestarikan warisan budaya transportasi tradisional yang semakin langka.