Mayjen M.T. Haryono: Pejuang Cerdas yang Gugur Demi Negeri

Jumat 24 Okt 2025, 10:10 WIB
Mayjen M.T. Haryono: Pejuang Cerdas yang Gugur Demi Negeri (Sumber: Wikipedia.org)

Mayjen M.T. Haryono: Pejuang Cerdas yang Gugur Demi Negeri (Sumber: Wikipedia.org)

Sumsel.co - Mayjen M.T. Haryono atau Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono adalah salah satu Pahlawan Revolusi Indonesia yang gugur dalam peristiwa G30S tahun 1965. Ia dikenal sebagai sosok perwira cerdas, berintegritas tinggi, dan memiliki dedikasi besar terhadap bangsa dan negara.

Lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada 20 Januari 1924, Haryono tumbuh dalam lingkungan yang menanamkan nilai-nilai disiplin dan tanggung jawab. Ia menempuh pendidikan di Algemene Middelbare School (AMS) di Yogyakarta dan melanjutkan studi kedokteran di Geneeskundige Hoge School (Sekolah Tinggi Kedokteran) Jakarta.

Namun, semangat nasionalismenya membuat ia meninggalkan dunia akademik demi ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Dari sinilah kisah perjuangan Mayjen M.T. Haryono dimulai.

Kisah Hidup Mayjen M.T. Haryono: Dari Dokter ke Tentara Pejuang

Awal Karier dan Perjuangan

Ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Haryono segera bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) — cikal bakal TNI. Meski latar belakangnya bukan militer, kecerdasannya membuat ia cepat menyesuaikan diri dan menunjukkan kemampuan luar biasa dalam bidang strategi serta administrasi.

Ia dipercaya untuk menangani berbagai urusan penting di Kementerian Pertahanan dan bahkan menjadi salah satu perwira muda andalan Soekarno dalam urusan diplomatik dengan Belanda dan Sekutu.

Kontribusi dalam Diplomasi dan Militer

Selain menjadi prajurit di lapangan, Haryono juga berperan penting dalam diplomasi. Ia ikut serta dalam beberapa perundingan penting dengan Belanda, terutama dalam urusan gencatan senjata dan penarikan pasukan.

Salah satu kontribusinya yang menonjol adalah kemampuannya menguasai bahasa Belanda dan Inggris dengan sangat baik. Hal ini membuatnya dipercaya menjadi penerjemah dan perantara dalam banyak pertemuan internasional.

Dedikasinya membuat Haryono terus naik pangkat hingga akhirnya mencapai jabatan Deputi Menteri/Panglima Angkatan Darat. Namun, karier gemilangnya harus berakhir tragis dalam peristiwa berdarah tahun 1965.

Peristiwa G30S dan Gugurnya Mayjen M.T. Haryono

Pada dini hari tanggal 1 Oktober 1965, kelompok yang menamakan diri Gerakan 30 September (G30S) melakukan penculikan terhadap tujuh perwira tinggi Angkatan Darat. Salah satunya adalah Mayjen M.T. Haryono.

Menurut kesaksian yang berkembang, Haryono sempat melakukan perlawanan saat rumahnya diserbu oleh pasukan pemberontak. Ia berusaha mempertahankan diri, tetapi akhirnya tertembak dan gugur di kediamannya di Jakarta.

Jenazahnya kemudian ditemukan di Lubang Buaya, bersama keenam perwira lainnya, dan dimakamkan secara kehormatan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Warisan Nilai dan Teladan Mayjen M.T. Haryono

Reporter
puji
Editor

Berita Terkait

News Update