Sumsel.co - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menilai pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat di Kabupaten Banyuasin menjadi langkah strategis untuk mengatasi persoalan kecelakaan lalu lintas di Kota Palembang yang melibatkan kendaraan besar dan pengendara motor.
Menurutnya, aktivitas pelabuhan yang saat ini berada di wilayah padat penduduk telah menimbulkan risiko tinggi bagi pengguna jalan. Arus kendaraan berat yang keluar masuk kawasan tersebut kerap menjadi pemicu terjadinya kecelakaan di jalan raya.
“Hampir setiap minggu ada korban nyawa akibat padatnya kendaraan-kendaraan besar yang keluar masuk pelabuhan di dalam kota,” ungkap Herman Deru, Jumat (31/10/2025).
Pelabuhan Baru Dianggap Mendesak
Deru menegaskan, pembangunan pelabuhan baru di kawasan Tanjung Carat, Banyuasin, kini menjadi kebutuhan mendesak. Selain karena pendangkalan Sungai Musi yang membuat pelabuhan lama kurang efisien, keberadaan pelabuhan baru juga menjadi solusi kemanusiaan.
“Ini juga soal kemanusiaan. Dengan adanya Pelabuhan Tanjung Carat, risiko kecelakaan seperti itu bisa kita kurangi,” jelasnya.
Pelabuhan baru ini diharapkan dapat mengalihkan arus logistik dari tengah kota menuju kawasan pesisir, sekaligus memperlancar mobilitas industri tanpa mengganggu aktivitas masyarakat.
Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Efisiensi Logistik
Selain aspek keselamatan, Gubernur Sumsel menilai proyek tersebut akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah. Pelabuhan Tanjung Carat diproyeksikan mampu memperlancar distribusi barang dan menekan biaya logistik di Sumsel.
“Pelabuhan Tanjung Carat ini akan mengefisiensi birokrasi pelayanan transportasi, menurunkan biaya logistik, dan membuka kawasan ekonomi baru. Tapi yang terpenting, kita bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa,” ujarnya.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan kesiapan lahan yang telah diserahkan, Herman Deru optimistis proyek strategis nasional itu segera terealisasi.

