“Artinya baru 22 persen lahan yang bisa tanam dua kali dalam setahun. Kalau padi apung berhasil, IP bisa meningkat menjadi 1,5 atau bahkan 100 persen,” ujarnya.
Ia menambahkan, inovasi ini bisa menjadi solusi berkelanjutan bagi petani yang menghadapi curah hujan tinggi dan kondisi lahan tergenang.
“Padi apung bisa jadi solusi berkelanjutan bagi lahan rawa kita. Mudah-mudahan ke depan hasilnya makin baik dan bisa diterapkan lebih luas,” tutup Bambang.

