Letkol Pierre Tendean: Pahlawan Muda yang Gugur Demi Kehormatan Bangsa

Jumat 24 Okt 2025, 11:10 WIB
Letkol Pierre Tendean (Sumber: Wikipedia.org)

Letkol Pierre Tendean (Sumber: Wikipedia.org)

Sumsel.co - Letkol Pierre Andries Tendean adalah salah satu pahlawan revolusi Indonesia yang dikenal karena keberanian, dedikasi, dan pengorbanannya bagi bangsa. Ia lahir di Jakarta pada 21 Februari 1939 dari pasangan dr. A.L. Tendean, seorang dokter asal Minahasa, dan Maria Elizabeth Cornet, keturunan Prancis. Sejak kecil, Pierre dikenal sebagai sosok cerdas, disiplin, dan memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat.

Pendidikan militernya dimulai di Akademi Teknik Angkatan Darat (ATEKAD) Bandung, di mana ia menonjol sebagai kadet berprestasi. Setelah lulus pada tahun 1962, Pierre bergabung dengan Korps Zeni (pasukan teknik militer) dan sempat ditugaskan dalam berbagai misi, termasuk operasi pembebasan Irian Barat. Keahliannya dalam bidang intelijen membuatnya dipercaya menjadi ajudan Jenderal A.H. Nasution — salah satu posisi strategis di lingkungan militer kala itu.

Kisah Hidup Letkol Pierre Tendean

Perjalanan Karier dan Dedikasi

Kisah hidup Letkol Pierre Tendean tidak bisa dipisahkan dari semangat perjuangannya untuk membela Tanah Air. Meskipun masih muda, ia telah menunjukkan kedewasaan dan keteguhan dalam menjalankan tugas. Setelah menyelesaikan pendidikan militernya, Pierre ditugaskan dalam operasi-operasi strategis seperti di Sumatera dan Kalimantan, menunjukkan kemampuan taktis dan kepemimpinan yang luar biasa.

Pada tahun 1965, ia diangkat menjadi ajudan pribadi Menteri/Panglima Angkatan Darat, Jenderal Abdul Haris Nasution. Penugasan ini bukan hal mudah — selain karena kedekatannya dengan pusat kekuasaan, ia juga harus selalu siaga terhadap situasi politik yang saat itu memanas.

Namun, kesetiaan Pierre kepada atasannya dan negara tak pernah goyah. Ia dikenal sebagai perwira muda yang rendah hati, disiplin, dan rela berkorban demi kepentingan bangsa.

Tragedi G30S dan Pengorbanan Terakhir

Puncak dari kisah perjuangan Letkol Pierre Tendean terjadi pada malam kelam 30 September 1965. Dalam peristiwa G30S/PKI, pasukan pemberontak mendatangi rumah Jenderal Nasution untuk menculiknya. Dalam kekacauan tersebut, Pierre Tendean sempat mencoba melindungi sang jenderal, namun dirinya tertangkap karena dikira Nasution oleh para pemberontak.

Pierre kemudian dibawa ke Lubang Buaya bersama enam perwira tinggi lainnya. Di tempat itulah, nyawanya direnggut secara tragis. Usianya baru 26 tahun.

Pengorbanan Letkol Pierre Tendean menjadi simbol keberanian dan kesetiaan tanpa batas terhadap bangsa dan negara.

Nilai Kepahlawanan Letkol Pierre Tendean

Kisah hidup Letkol Pierre Tendean bukan sekadar cerita sejarah, tetapi juga inspirasi moral bagi generasi muda. Ada tiga nilai penting yang bisa dipetik dari perjuangannya:

1. Keberanian dan Tanggung Jawab

Pierre menunjukkan arti sejati dari keberanian. Ia tidak hanya berani menghadapi bahaya fisik, tetapi juga memiliki keberanian moral untuk membela kebenaran dan kesetiaan pada bangsa.

2. Pengabdian Tanpa Pamrih

Sebagai ajudan muda, Pierre bisa saja memilih jalan aman, tetapi ia tetap menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab meski tahu risikonya besar. Sikap ini mencerminkan nilai pengabdian tanpa pamrih kepada tanah air.

3. Keteladanan Generasi Muda

Reporter
puji
Editor

Berita Terkait

News Update