Bareskrim Pastikan Keaslian Ijazah Jokowi Lewat Uji Banding dengan Alumni UGM

Jumat 23 Mei 2025, 15:31 WIB
Izajah Joko Widodo (Jokowi) (Sumber: Istimewa)

Izajah Joko Widodo (Jokowi) (Sumber: Istimewa)

Sumsel.co - Bareskrim Polri menegaskan bahwa ijazah milik Joko Widodo adalah asli. Kepastian ini diperoleh setelah proses uji banding dilakukan terhadap ijazah milik tiga alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) yang lulus di tahun yang sama dengan mantan Presiden RI tersebut.

Langkah penyelidikan ini merupakan respons atas laporan dugaan ijazah palsu yang sempat menyeret nama Jokowi. Pemeriksaan dilakukan menyeluruh oleh tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri.

“Uji banding ini dilakukan terhadap ijazah asli milik Bapak Jokowi, dan tiga ijazah pembanding dari rekan seangkatan beliau di UGM dengan tahun kelulusan yang sama,” jelas Brigadir Jenderal Polisi Djuhandhani Rahardjo Puro, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, dalam konferensi pers yang digelar Kamis (22/5/2025).

Menurut Djuhandhani, dari hasil pengujian, semua elemen pada ijazah Jokowi memiliki kemiripan dengan dokumen pembanding, mulai dari jenis kertas, gaya tulisan, hingga map penyimpanannya.

“Map yang digunakan untuk menyimpan ijazah Pak Jokowi itu masih sama persis dengan map milik rekan-rekannya. Bahkan, map tersebut kondisinya sudah kumal," tambahnya.

Kondisi ini, lanjut Djuhandhani, menjadi bukti bahwa dokumen tersebut merupakan produk resmi dari UGM dan dikeluarkan pada periode yang sesuai dengan data akademik yang bersangkutan.

Sebelumnya, Bareskrim menerima laporan dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) terkait dugaan adanya pemalsuan ijazah oleh Joko Widodo. Namun setelah rangkaian pemeriksaan, termasuk konfirmasi dari pihak kampus, tidak ditemukan indikasi pemalsuan dokumen akademik tersebut.

Pemeriksaan oleh tim forensik dilakukan secara detail. Unsur-unsur yang dianalisis meliputi jenis dan bahan kertas, fitur pengaman pada dokumen, jenis tinta, cap stempel, serta tanda tangan dari dekan dan rektor yang tercantum dalam ijazah.

"Dari peneliti tersebut maka antara bukti dan pembanding adalah identik atau berasal dari satu produk yang sama," ujar Djuhandhani menegaskan.

Reporter
Arief
Editor

Berita Terkait

News Update