Sumsel.co - Fenomena mengejutkan terjadi di lingkungan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Muara Enim. Sebanyak 10 orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari formasi dokter tahun 2024 memutuskan mengundurkan diri, meski telah dinyatakan lolos dan mendapatkan penempatan.
Menurut catatan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Muara Enim, seluruhnya berasal dari formasi dokter ahli pertama yang seharusnya ditempatkan di rumah sakit dan puskesmas wilayah Muara Enim.
“Mereka harusnya ditempatkan di rumah sakit dan puskesmas wilayah Kabupaten Muara Enim,” ujar Kepala BKPSDM Kabupaten Muara Enim, Harson Sunardi, Senin (28/4/2025).
Langkah mundur ini dilakukan saat para CPNS tersebut baru memasuki tahapan pengisian daftar riwayat hidup. Sebelumnya, mereka mendaftar di daerah lain, namun tidak lolos, hingga akhirnya diprioritaskan dalam optimalisasi formasi di Muara Enim.
“Namun tidak lolos, sehingga kemudian dioptimalkan dan mendapatkan posisi di Kabupaten Muara Enim,” jelas Harson.
Namun, setelah ditetapkan sebagai CPNS, mereka justru mundur dengan alasan pribadi yang tak bisa ditawar. Mayoritas mengaku telah lebih dulu menempuh pendidikan spesialisasi dan menilai lokasi penugasan terlalu jauh dari tempat domisili mereka sebelumnya.
“Sebagian besar peserta yang mundur berasal dari formasi di kota-kota besar. Alasan yang melatarbelakangi keputusan mereka antara lain karena sudah terlanjur mengambil program spesialisasi bagi formasi dokter, serta faktor jarak tempat tugas yang dianggap terlalu jauh dari tempat tinggal mereka sebelumnya,” imbuhnya.
Saat ini, dari total 702 CPNS Kabupaten Muara Enim 2024, 10 di antaranya telah dipastikan batal bertugas. Harson memastikan bahwa kekosongan ini akan diajukan kembali dalam usulan formasi selanjutnya.
“Kemungkinan nanti akan diajukan kembali terkait kebutuhan ini, saat ini kita masih fokus dengan yang sudah ada, paling dekat seleksi PPPK tahap II,” pungkasnya.[]