Sumsel.co - Kondisi dua siswa SMPN 9 Tanjung Kemala, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), yang sempat dirawat setelah muntah usai menyantap menu ayam Makan Bergizi Gratis (MBG) kini berangsur membaik. Sementara 10 siswa lainnya yang sebelumnya mengalami pusing telah dipulangkan dari puskesmas dan dinyatakan normal.
Untuk menelusuri penyebab pasti, Dinas Kesehatan OKU sudah mengambil sampel sisa makanan serta muntahan siswa untuk diuji lebih lanjut. Kepala Dinkes OKU, Dedi Wijaya, menjelaskan bahwa sampel berupa ayam goreng, sayur, dan nasi telah dikirim ke Palembang.
"Sampel ini juga sudah dikirim ke Balai POM Palembang dan Balai Teknologi Laboratorium Kesehatan. Kita masih menunggu hasil pemeriksaan untuk mengetahui apa yang terkandung pada makanan tersebut,” ujarnya, Rabu (25/9/2025).
Dedi menambahkan, ada dugaan ayam yang digunakan sudah tidak segar akibat listrik padam sehingga penyimpanan terganggu. Ia menegaskan bahan makanan yang tidak layak seharusnya tidak digunakan.
"Itulah yang sangat kita sayangkan, kenapa bahan rusak masih tetap diolah. Seharusnya kalau bahan sudah rusak tidak boleh diolah lagi," katanya.
Ketua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) MBG Wilayah Sukaraya, Adi Negoro, yang ikut membawa siswa ke puskesmas, menyampaikan permohonan maaf atas insiden ini.
“Saya selaku Ketua SPPG Sukaraya mohon maaf kepada adik-adik dan orang tua siswa atas insiden ini. Ke depan kita akan lebih memperketat seluruh rantai proses penyediaan makanan bergizi,” ucap Adi.
Komisi III DPRD OKU menilai insiden ini tidak bisa dianggap remeh karena menyangkut keselamatan penerima manfaat MBG. Anggota Komisi III, Muslimin, menekankan perlunya tanggung jawab penuh dari penyedia katering.
"Pihak katering seharusnya bertanggung jawab penuh terhadap kejadian yang membuat siswa harus mendapat perawatan medis. Kita ini punya pengawas MBG, kalau sampai terjadi kasus seperti ini jelas ada kelalaian,” ungkapnya.
Sebagai tindak lanjut, Komisi III akan berkoordinasi dengan Komisi I DPRD OKU untuk segera memanggil Dinas Pendidikan dan Dinkes.
"Pemanggilan ini bertujuan meminta penjelasan sekaligus memastikan sejauh mana tanggung jawab instansi terkait dalam kasus tersebut," tegas Muslimin.