Sumsel.co - Sebanyak 100 pelajar SMA sederajat dari enam kabupaten/kota di Sumatera Selatan resmi mengikuti kegiatan Retret Laskar Pandu Satria yang dimulai Rabu (2/7/2025) dan berlangsung hingga 10 Juli di Bumi Perkemahan Gandus, Palembang.
Program ini merupakan inisiasi Gubernur Sumsel Herman Deru sebagai langkah pembinaan karakter generasi muda melalui pendekatan edukatif dan spiritual di alam terbuka.
"Ini bukan hukuman, melainkan karantina positif untuk menempa siswa menjadi pribadi yang lebih baik," kata Herman Deru saat membuka kegiatan.
Ia menegaskan pentingnya pendidikan karakter sejak dini guna menghadapi bonus demografi Indonesia Emas 2045. Deru juga berharap program ini dapat diterapkan di seluruh wilayah Sumsel dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk para orang tua siswa.
Peserta kegiatan ini dipilih secara ketat berdasarkan rekomendasi guru bimbingan konseling dan persetujuan wali murid. Mereka merupakan siswa yang diidentifikasi memiliki tantangan dalam perilaku, seperti keterlambatan, membolos, atau terlibat konflik di sekolah.
"Di sini banyak juga keluarga yang mengantarkan anaknya, artinya banyak orang tua ingin anaknya dididik khusus untuk menjadi pemuda yang berkarakter dan disiplin. Apa gunanya ilmu pengetahuan tapi tidak mau berkompetisi," ujar Deru.
Selama kegiatan, siswa akan dibimbing langsung oleh instruktur dari TNI, Polri, Kejaksaan, Kementerian Agama, serta instansi terkait lainnya. Mereka akan menerima pelatihan kedisiplinan, wawasan kebangsaan, pengelolaan emosi, literasi hukum, serta penggunaan teknologi.
"Jika diperlukan, setelah ini kita bisa fasilitasi program pertukaran pelajar, misalnya dari Sumsel ke Jawa atau provinsi lain," ucap Gubernur.
Zulkarnain, Asisten III Setda Sumsel, menjelaskan bahwa peserta berasal dari Palembang (68 siswa), Banyuasin (13), OKI (6), Ogan Ilir (6), Muara Enim (5), dan Prabumulih (3). Ia menambahkan, keberhasilan program ini tidak hanya dilihat dari penurunan angka kenakalan remaja, tetapi juga dari perubahan sikap dan perilaku para siswa setelah kembali ke lingkungan masing-masing.
"Peserta kami beri fasilitas yang layak dan suasana pembinaan yang membangun. Harapannya, mereka pulang membawa semangat baru dan siap berkontribusi lebih baik di sekolah maupun masyarakat," jelasnya.
Program ini pun mendapat respons positif dari para orang tua. Basri, ayah dari Arya Pramana – siswa SMK Negeri 2 Palembang – merasa senang anaknya terlibat dalam retret ini. "Anak saya mulai bangun pagi, lebih disiplin, dan senang menjalani kegiatan. Ini terobosan luar biasa dari Gubernur," katanya.