Gubernur Sumsel Bakal Tinjau Langsung Kasus Keracunan MBG Siswa di PALI

Rabu 07 Mei 2025, 11:33 WIB
Gubernur Sumsel H. Herman Deru (Sumber: Istimewa)

Gubernur Sumsel H. Herman Deru (Sumber: Istimewa)

Sumsel.co - Insiden keracunan makanan yang menimpa 174 siswa di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mengundang perhatian serius dari Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru.

Gubernur dijadwalkan akan turun langsung ke lokasi untuk memantau kondisi para siswa serta mengevaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga menjadi pemicu kejadian tersebut.

Kunjungan ini akan dilakukan bersama Bupati PALI, Asgianto, guna memastikan langkah penanganan berjalan efektif.

“Saya akan meninjau langsung ke lokasi bersama Bupati PALI untuk memastikan langkah-langkah penanganan yang diperlukan,” ujar Herman Deru, Selasa (6/5/2025).

Gubernur menyampaikan bahwa dirinya telah menerima laporan mengenai peristiwa yang melibatkan ratusan siswa dari berbagai jenjang pendidikan tersebut. Ia mengungkapkan respons cepatnya dengan menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, Trisnawarman, untuk segera melakukan pengecekan terhadap dapur penyedia makanan program MBG.

“Saya langsung meminta Kadinkes Sumsel dan saat ini dia tengah mengecek kondisi dapur dan melakukan evaluasi mendalam,” jelasnya.

Kunjungan ini juga menjadi momentum penting untuk mengevaluasi secara menyeluruh pelaksanaan program MBG yang selama ini digagas untuk meningkatkan asupan gizi bagi siswa-siswi di Sumsel. Herman Deru menekankan bahwa keberlangsungan program ini harus dibarengi dengan peningkatan aspek keamanan pangan.

“Kami ingin memastikan program ini memberikan manfaat maksimal tanpa risiko bagi anak-anak. Kejadian ini menjadi pelajaran penting untuk memperbaiki pelaksanaan di masa depan,” tegasnya.

Sementara itu, Trisnawarman menyampaikan hasil inspeksi awal terhadap dapur MBG di PALI. Menurutnya, secara umum dapur telah memenuhi standar operasional. Namun, ia belum dapat memastikan sepenuhnya sumber penyebab keracunan yang menyebabkan gejala seperti mual, muntah, dan pusing pada para siswa.

“Dari hasil sidak, dapur sudah sesuai standar. Kemungkinan hanya sebagian makanan yang tercemar, bukan seluruhnya. Inilah yang menjadi fokus evaluasi,” ungkap Trisnawarman.

Ia juga menyarankan beberapa langkah perbaikan, termasuk memastikan peralatan penyimpanan seperti freezer tetap berfungsi optimal selama pemadaman listrik serta menjaga kebersihan dapur dengan lebih ketat.

Reporter
Arief
Editor

Berita Terkait

News Update