Soekarno (1901–1970): Sang Proklamator dan Arsitek Bangsa Indonesia

Selasa 14 Okt 2025, 17:19 WIB
Soekarno (1901–1970): Sang Proklamator dan Arsitek Bangsa Indonesia (Sumber: pinterest.com)

Soekarno (1901–1970): Sang Proklamator dan Arsitek Bangsa Indonesia (Sumber: pinterest.com)

Sumsel.co - Soekarno (1901–1970) adalah tokoh sentral dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia dikenal sebagai Proklamator Kemerdekaan sekaligus Presiden pertama Republik Indonesia. Sosoknya bukan hanya pemimpin politik, tetapi juga seorang pemikir, orator ulung, dan simbol nasionalisme yang membangkitkan semangat rakyat untuk terbebas dari penjajahan.

Lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901, Soekarno memiliki nama kecil Kusno Sosrodihardjo. Nama “Soekarno” diberikan ketika ia beranjak dewasa, menandai perjalanan hidupnya sebagai seorang pejuang dan pemimpin besar. Dalam masa hidupnya yang penuh dinamika, Soekarno tidak hanya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, tetapi juga memperkenalkan ide-ide kebangsaan, persatuan, dan keadilan sosial yang kemudian menjadi fondasi Pancasila.

Latar Belakang Soekarno (1901–1970)

Pendidikan dan Awal Perjuangan

Soekarno menempuh pendidikan di Hogere Burger School (HBS) di Surabaya, kemudian melanjutkan ke Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) dan meraih gelar insinyur teknik sipil pada tahun 1926. Di masa mudanya, ia banyak berinteraksi dengan tokoh-tokoh pergerakan seperti H.O.S. Tjokroaminoto, yang sangat mempengaruhi pandangan politiknya.

Kecerdasannya dalam berpikir dan kemampuannya berpidato membuat Soekarno cepat dikenal di kalangan aktivis muda. Ia mendirikan organisasi Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tahun 1927 dengan tujuan jelas: memerdekakan Indonesia dari penjajahan Belanda melalui semangat nasionalisme.

Perjuangan Melawan Penjajahan

Perjuangan Soekarno tidak mudah. Ia beberapa kali dipenjara dan diasingkan, seperti ke Ende (Flores) dan Bengkulu oleh pemerintah kolonial Belanda. Namun semangatnya tidak pernah padam. Di pengasingan, ia terus menulis dan membakar semangat rakyat lewat gagasan tentang persatuan dan keadilan sosial.

Puncak perjuangannya terjadi pada 17 Agustus 1945, ketika Soekarno bersama Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Peristiwa bersejarah ini menjadi titik balik bagi bangsa Indonesia untuk berdiri sebagai negara merdeka di tengah dunia.

Kepemimpinan Soekarno dan Konsep Nasionalisme

Presiden Pertama Republik Indonesia

Sebagai Presiden pertama, Soekarno memimpin bangsa yang baru lahir dengan semangat revolusi. Ia memperkenalkan konsep Demokrasi Terpimpin dan menekankan pentingnya persatuan nasional. Soekarno juga memperjuangkan posisi Indonesia di panggung dunia dengan gagasan politik bebas aktif, yang menginspirasi terbentuknya Gerakan Non-Blok.

Kepemimpinannya menunjukkan keberanian untuk menentang dominasi Barat dan memperjuangkan kemandirian bangsa. Ia ingin Indonesia menjadi negara yang bermartabat, berdaulat, dan berdiri sejajar dengan negara lain.

Pemikiran dan Ideologi Soekarno

Soekarno bukan hanya seorang politisi, tetapi juga pemikir besar. Ia menggagas Pancasila sebagai dasar negara, yang di dalamnya terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial. Konsep ini lahir dari refleksi mendalam terhadap keragaman masyarakat Indonesia yang majemuk.

Selain itu, Soekarno juga mencetuskan ide tentang Trisakti, yaitu berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Pemikiran ini masih relevan hingga kini sebagai panduan pembangunan nasional.

Masa Akhir Kehidupan Soekarno

Setelah peristiwa G30S 1965, posisi Soekarno mulai melemah secara politik. Ia akhirnya menyerahkan kekuasaan kepada Soeharto pada tahun 1967. Meski demikian, Soekarno tetap dihormati sebagai Bapak Bangsa Indonesia. Ia wafat pada 21 Juni 1970 di Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur, bersebelahan dengan makam ibundanya.

Reporter
puji
Editor

Berita Terkait

News Update