Gubernur Herman Deru Kunjungi Lokasi Retret Laskar Pandu Satria di Gandus, Minta Perbaikan Fasilitas dan Fokus pada Potensi Siswa

Jumat 04 Jul 2025, 18:11 WIB
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru (Sumber: Istimewa)

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru (Sumber: Istimewa)

Sumsel.co - Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, kembali melakukan kunjungan ke lokasi pelaksanaan program pembentukan karakter "Laskar Pandu Satria" yang berlangsung di Bumi Perkemahan Gandus, Palembang, Kamis (3/7/2025).

Dalam kunjungannya, Gubernur meminta sejumlah perbaikan teknis agar program ini berjalan lebih optimal.

Salah satu hal yang menjadi perhatian Deru adalah alat makan yang digunakan para peserta. Ia menginginkan agar makanan disajikan dengan wadah yang lebih layak.

"Ini sudah sesuai dengan ekspektasi saya, tapi ada juga yang harus diperbaiki contohnya makanan. Saya minta agar makannya menggunakan alat makan yang jelas seperti ompreng, bisa dari stainless atau plastik," ujar Deru.

Selain itu, ia juga menyarankan agar penempatan tempat tinggal atau mess disesuaikan dengan daerah asal para siswa. Hal ini dimaksudkan agar peserta merasa lebih nyaman dan membangun semangat kebersamaan sesama daerah.

"Nanti, mess itu kita buat per daerah masing-masing saja. Misalkan dari OKI, Muara Enim, dan sebagainya. Jadi satu mess untuk satu daerah," imbuhnya.

Lebih dari sekadar kegiatan pelatihan disiplin, Deru menekankan pentingnya retret ini sebagai wadah untuk menggali potensi diri para siswa. Ia memastikan keberadaan tenaga psikolog di lokasi sebagai bagian dari upaya mengarahkan minat dan bakat peserta.

"Jadi para orang tua nanti bisa punya referensi bakat dan potensi anaknya disalurkan ke mana. Jadi tidak mencari lagi kelebihan dan kemampuan anaknya," katanya.

Gubernur juga menyampaikan bahwa para peserta program ini akan menjadi percontohan bagi pelajar lainnya di Sumsel. Karakter yang terbentuk selama masa retret diharapkan mampu membawa perubahan positif tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga lingkungan sekolah dan pergaulan mereka.

"Setelah mereka keluar dari retret akan menjadi percontohan bagi siswa lain, bagaimana karakter mereka terbentuk di retret ini. Hal-hal negatif yang pernah dilakukan para siswa bisa dibuang, nilai-nilai positif yang melekat di diri siswa bisa kita kembangkan dan kita pacu," ucapnya.

Deru turut mengingatkan para pelatih dan pembimbing agar program ini tetap berjalan murni tanpa intervensi pihak manapun.

Reporter
Arief
Editor

Berita Terkait

News Update