Sumsel.co - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mencatat realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2025 mencapai Rp7,6 triliun, dengan 60 persen dana tersebut mengalir ke sektor produksi. Capaian ini menunjukkan peran KUR yang semakin signifikan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan memperkuat keberlanjutan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumsel, Amiruddin, menjelaskan bahwa program KUR tidak hanya memberikan akses permodalan, tetapi juga berkontribusi dalam memperluas kesempatan kerja di sektor produktif.
“Program ini menjadi tulang punggung perekonomian daerah karena mayoritas pelaku usaha kecil sangat bergantung pada pembiayaan KUR,” ujarnya, Selasa (21/10/2025).
Menurut Amiruddin, hingga saat ini KUR telah menjangkau lebih dari 58 ribu debitur di berbagai kabupaten dan kota. Ia menilai pencapaian tersebut tergolong positif dan mencerminkan tingginya minat pelaku usaha terhadap fasilitas pembiayaan bersubsidi tersebut.
“Untuk tahun depan, pemerintah menargetkan peningkatan penyaluran ke sektor produksi hingga 62%,” tambahnya.
Selain menyalurkan pembiayaan, Pemprov Sumsel juga berpartisipasi dalam kegiatan akad massal nasional, yang diikuti oleh 300 debitur dari empat bank Himbara sebagai bentuk upaya memperluas akses permodalan bagi pelaku UMKM di daerah.
Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru, menegaskan bahwa dukungan modal hanyalah salah satu aspek penting dalam memperkuat daya saing UMKM.
“Permodalan bukan satu-satunya faktor. Keterampilan, bakat, dan jiwa kewirausahaan juga harus menjadi perhatian,” ujarnya.
Deru menambahkan, agar UMKM mampu bersaing, pelaku usaha perlu memperhatikan aspek pemasaran. Produk yang baik, kata dia, harus diimbangi dengan strategi promosi dan distribusi yang efektif.
“Bank harus aktif memberikan pelatihan serta edukasi mengenai pengelolaan keuangan dan tanggung jawab terhadap pinjaman,” pungkasnya.
Dengan capaian KUR yang terus meningkat setiap tahun, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menargetkan tahun 2026 sebagai momentum penguatan sektor produksi berbasis inovasi dan kewirausahaan. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja serta memperkuat struktur ekonomi daerah yang mandiri dan inklusif.