Alat Musik Tradisional Sumsel: Warisan Budaya yang Harus Dilestarikan

Rabu 24 Sep 2025, 11:09 WIB
Alat musik tradisional Sumatera Selatan, Genggong. (Sumber: google.com | Foto: kibrispdr.org)

Alat musik tradisional Sumatera Selatan, Genggong. (Sumber: google.com | Foto: kibrispdr.org)

Sumsel.co - Sumatera Selatan (Sumsel) dikenal tidak hanya karena Sungai Musi, Jembatan Ampera, atau kuliner khas pempeknya, tetapi juga memiliki kekayaan seni budaya yang luar biasa. Salah satu warisan budaya yang patut dibanggakan adalah Alat Musik Tradisional Sumsel. Keberadaan alat musik ini tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sarana komunikasi, ritual adat, hingga pengiring tarian tradisional.

Banyak orang bertanya, “Apa saja Alat Musik Tradisional Sumsel?” atau bagaimana sebenarnya sejarah perkembangannya. Artikel ini akan membahas secara lengkap agar Anda lebih mengenal, menghargai, dan ikut melestarikan budaya daerah ini.

Sejarah Alat Musik Tradisional Sumsel

Sejarah Alat Musik Tradisional Sumsel erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat Palembang dan daerah sekitarnya sejak zaman kerajaan Sriwijaya hingga Kesultanan Palembang Darussalam. Pada masa lalu, musik tradisional digunakan sebagai sarana upacara adat, penyambutan tamu agung, hingga media dakwah Islam.

Instrumen musik tradisional di Sumsel biasanya dibuat dari bahan alami seperti kayu, bambu, kulit hewan, dan logam. Hal ini menunjukkan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam sekaligus menciptakan seni yang bernilai tinggi. Hingga kini, alat musik tradisional masih dimainkan dalam acara budaya, meski mulai tergeser oleh musik modern.

Apa Saja Alat Musik Tradisional Sumsel?

Berikut adalah beberapa alat musik tradisional khas Sumatera Selatan yang memiliki keunikan tersendiri:

1. Genggong

Genggong adalah alat musik yang terbuat dari bambu atau pelepah enau. Cara memainkannya dengan ditempelkan pada mulut, lalu digetarkan menggunakan tali atau benang. Genggong menghasilkan bunyi khas menyerupai suara kodok yang sering digunakan dalam pertunjukan rakyat.

2. Kolintang Kayu

Berbeda dengan kolintang dari Sulawesi, Kolintang Kayu Sumsel terbuat dari potongan kayu yang disusun. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan stik kayu. Suaranya lembut dan biasanya dipakai untuk mengiringi tari tradisional.

3. Burdah

Burdah termasuk alat musik perkusi yang menyerupai rebana, namun ukurannya lebih besar. Biasanya digunakan dalam acara keagamaan, syair-syair Islami, serta tradisi dakwah di Palembang sejak zaman kesultanan.

4. Kenong Basemah

Alat musik ini berasal dari suku Basemah di Pagar Alam. Bentuknya mirip kenong dalam gamelan Jawa, dimainkan dengan cara dipukul. Kenong Basemah sering dimainkan bersama gong dan gendang dalam upacara adat.

5. Terbangan

Terbangan merupakan sejenis rebana yang dimainkan secara berkelompok. Fungsinya sebagai pengiring lagu-lagu bernuansa Islami dalam acara adat maupun keagamaan.

6. Serdam

Serdam adalah alat musik tiup yang mirip suling, terbuat dari bambu kecil dengan beberapa lubang nada. Serdam sering dimainkan dalam pertunjukan rakyat dan memiliki melodi yang lembut.

Nilai Budaya dalam Alat Musik Tradisional Sumsel

Alat musik tradisional tidak hanya memiliki fungsi hiburan, tetapi juga sarat makna budaya, di antaranya:

  • Identitas daerah: menjadi ciri khas masyarakat Sumsel.
  • Pemersatu sosial: dimainkan dalam acara adat yang mempererat kebersamaan.
  • Warisan sejarah: menyimpan nilai filosofi dari masa kerajaan hingga sekarang.
  • Sarana dakwah: beberapa alat musik digunakan untuk menyampaikan ajaran agama dengan cara yang indah.

Tantangan dan Upaya Pelestarian

Sayangnya, perkembangan musik modern membuat alat musik tradisional semakin jarang dimainkan. Minimnya regenerasi pemain juga menjadi masalah utama.

Untuk itu, perlu ada langkah nyata, seperti:

  • Pendidikan budaya di sekolah.
  • Pertunjukan rutin di festival daerah.
  • Dukungan pemerintah dan komunitas seni.
  • Promosi melalui media digital agar lebih dikenal generasi muda.

Kesimpulan

Alat Musik Tradisional Sumsel merupakan bagian penting dari identitas budaya Sumatera Selatan. Dari Genggong, Burdah, Kolintang Kayu, Kenong Basemah, hingga Serdam, semuanya menyimpan nilai sejarah dan filosofi mendalam. Mengetahui Sejarah Alat Musik Tradisional Sumsel sekaligus menjawab pertanyaan “Apa saja Alat Musik Tradisional Sumsel” adalah langkah awal untuk mencintai warisan leluhur.

Jangan biarkan kekayaan budaya ini hilang ditelan zaman. Mari bersama-sama menjaga dan melestarikannya agar generasi mendatang tetap bisa menikmati keindahan musik tradisional Sumsel.

Apakah Anda pernah mencoba memainkan salah satu Alat Musik Tradisional Sumsel? Jika belum, cobalah mengenalnya lebih dekat melalui festival budaya atau kunjungan ke sanggar seni. Mari kita lestarikan warisan budaya ini agar tetap hidup dan berkembang!

Reporter
puji
Editor

Berita Terkait

News Update