Baginya, listrik bukan hanya penerangan, tapi simbol perubahan hidup.
“Saya juga ingin merasakan makan nasi yang dimasak dari magic jar dan memiliki kulkas agar bisa minum air dingin,” tambahnya.
Ruslan berharap bantuan ini membawa dampak positif bagi kehidupan keluarganya.
“Semoga bantuan ini membawa berkah bagi saya dan keluarga juga teman-teman saya, dan akan menambah semangat bagi orang tuanya untuk bekerja dan meningkatkan semangat anak-anak belajar dan mengejar impian mereka,” ujarnya.
Tahun ini, puluhan ribu rumah tangga di Indonesia ditargetkan menikmati listrik melalui program BPBL dan listrik desa. Untuk wilayah Sumatera Selatan, program tersebut mencakup 11 desa dan dusun pada tahun anggaran 2025, dengan total 8.050 rumah tangga penerima manfaat.
Hingga pertengahan Oktober 2025, sekitar 5.500 rumah telah siap sambung, sedangkan 2.500 lainnya masih menunggu proses pengajuan dari pemerintah daerah dan pihak terkait.