Sumsel.co – Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan menyatakan bahwa distribusi beras di wilayah Sumsel masih dalam kondisi aman dan terkendali, menyusul laporan Menteri Pertanian ke Satgas Pangan Polri terkait beredarnya beras premium oplosan di sejumlah daerah di Indonesia.
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya, menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ditemukan adanya bukti kuat yang menunjukkan masyarakat di Sumsel menjadi korban dari praktik penipuan beras oplosan.
“Sumsel tetap aman. Tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa masyarakat menjadi korban beras premium oplosan,” ujarnya saat ditemui di Palembang, Selasa.
Untuk mencegah kemungkinan penyebaran beras oplosan, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumsel telah mendapat petunjuk dan arahan dari Bareskrim Polri agar meningkatkan pengawasan distribusi beras di masing-masing wilayah.
"Ditreskrimsus telah memberikan jukrah kepada jajaran di wilayah untuk melakukan pengawasan dan memantau perkembangan. Saat ini, kondisi di Sumsel masih dalam keadaan kondusif," jelas Nandang.
Ia juga mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpancing isu yang beredar. Jika ada temuan mengenai beras dengan kualitas di bawah standar atau dugaan oplosan, masyarakat diminta segera melaporkannya ke pihak kepolisian.
Sebagaimana diketahui, Satgas Pangan Polri saat ini sedang menindaklanjuti laporan dari Kementerian Pertanian terkait dugaan adanya 212 produsen beras yang diduga melakukan praktik curang. Dalam upaya penyelidikan, polisi telah memeriksa empat produsen beras berinisial WG, FSTJ, BPR, dan SUL/JG pada Kamis (10/7) lalu.