Gubernur Sumsel Tekankan Pendidikan Akhlak di Hari Anak Nasional 2025, Bukan Sekadar Seremoni

Kamis 24 Jul 2025, 12:41 WIB
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru (Sumber: Istimewa)

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru (Sumber: Istimewa)

Sumsel.co - Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) pada 23 Juli 2025, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengingatkan bahwa perayaan semacam ini seharusnya tidak hanya bersifat seremonial, melainkan harus menyentuh langsung kehidupan anak-anak.

"Peringatan Hari Anak tidak boleh berhenti pada seremoni saja. Harus ada langkah nyata yang menyentuh langsung kehidupan anak-anak. Pembentukan karakter dan akhlak sejak dini menjadi pondasi utama," tegas Gubernur Herman Deru.

Menurutnya, di era modern seperti saat ini, anak-anak tidak cukup hanya dibekali dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ia menilai bahwa pendidikan akhlak merupakan pondasi penting untuk membentuk karakter kuat dan generasi yang tangguh menghadapi tantangan masa depan. Akhlak yang baik mencerminkan perilaku, sikap, dan tata krama yang selaras dengan nilai-nilai agama dan moral.

Sebagai langkah konkret, Pemprov Sumsel telah menggulirkan program pendidikan karakter bernama “Laskar Pandu Satria”. Program ini bertujuan menanamkan nilai akhlak, kedisiplinan, dan karakter positif pada anak-anak sejak usia dini. Kegiatan tersebut telah berlangsung di berbagai wilayah Sumsel dengan melibatkan banyak anak dari latar belakang yang beragam.

Di waktu yang hampir bersamaan, dalam Rapat Koordinasi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Sumatera Selatan yang diselenggarakan di Palembang, Deputi Kesetaraan Gender dari KemenPPPA RI, Amurwani Dwi Lestaningsih, turut menyampaikan pandangannya mengenai hak anak.

"Hari Anak Nasional tahun ini menjadi momentum untuk memastikan semua anak memiliki ruang untuk didengar dan dihargai. Mereka bukan hanya penerima manfaat, tapi juga pemilik masa depan," ujar Amurwani.

Ia menambahkan bahwa setiap anak berhak hidup, tumbuh, dan berkembang secara optimal. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk memberi ruang bagi anak-anak dalam menyampaikan ide dan aspirasinya. Lebih jauh, Amurwani menyoroti bahwa peran perempuan juga sangat krusial dalam proses pembentukan generasi masa depan yang berkualitas.

"Kalau kita ingin membentuk generasi emas, perempuan harus menjadi pribadi tangguh yang terlindungi. Karena dari perempuanlah anak-anak berkualitas lahir dan dibentuk," tambahnya.

Peringatan Hari Anak Nasional tahun ini diharapkan dapat menjadi momen evaluasi dan refleksi bersama guna memperkuat perhatian terhadap hak dan perlindungan anak. Sekaligus menjadi penguat kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga dalam mewujudkan generasi masa depan yang unggul secara moral dan intelektual.

Reporter
Arief
Editor

Berita Terkait

News Update