Karhutla Meluas, 236 Hektare Lebih Lahan di Jambi Dilaporkan Terbakar

Jumat 25 Jul 2025, 19:28 WIB
Ilustrasi - kebakaran hutan (Sumber: sumsel.co/AI)

Ilustrasi - kebakaran hutan (Sumber: sumsel.co/AI)

Sumsel.co - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali melanda Provinsi Jambi. Berdasarkan catatan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, total lahan yang terbakar sejak awal tahun hingga 21 Juli 2025 telah mencapai 236,15 hektare.

"Selama 1 Januari sampai 21 Juli 2025 kebakaran sudah mencapai 236,15 hektare. Ini masih data sementara karena belum disesuaikan dengan data terbaru," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Jambi, Andre Eko Rinjani, Kamis (24/7/2025).

Lonjakan kasus kebakaran dalam sepekan terakhir terjadi akibat cuaca panas ekstrem yang melanda beberapa wilayah. Kondisi musim kemarau memperburuk situasi, sehingga pemadaman api masih terus dilakukan oleh Satuan Tugas (Satgas) di berbagai lokasi.

Andre menjelaskan bahwa tim pemadam dari berbagai unsur kini sedang berupaya keras mengendalikan kebakaran, terutama di Kabupaten Muaro Jambi yang menjadi lokasi terparah.

"Kalau yang Kabupaten Muaro Jambi masih dalam tahap pemadaman ya," katanya.

Dari total luasan yang terbakar, Kabupaten Muaro Jambi menyumbang area paling luas yaitu 150 hektare. Sementara itu, Kabupaten Sarolangun mencatatkan 60 hektare lahan terbakar, disusul Tanjung Jabung Barat dengan 18,60 hektare. Kabupaten Tebo mencatatkan 6 hektare, dan Batang Hari 1,4 hektare. Sedangkan wilayah seperti Kota Jambi, Tanjung Jabung Timur, Bungo, Merangin, Kota Sungai Penuh, dan Kerinci masih tercatat nihil kasus karhutla.

"Sekali lagi ini masih data lama sampai tanggal 21 Juli 2025 karena belum di update lagi yang terbaru, (masih menunggu)," jelas Andre.

Sementara itu, Gubernur Jambi, Al Haris, menyampaikan bahwa tim Satgas telah berusaha maksimal menangani karhutla. Untuk mendukung penanganan ini, ia menekankan pentingnya penguatan operasi modifikasi cuaca (OMC).

Reporter
Arief
Editor

Berita Terkait

News Update